Logo

Walikota: Inflasi Tinggi Akibat Legislatif dan Eksekutif Tidak Sinergis

 

Walikota Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE, dalam rilis data pertumbuhan ekonomi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu

bengkulunews.co.id – Walaupun pertumbuhan ekonomi menduduki posisi teratas, laju inflasi di Kota Bengkulu masih terbilang tinggi. Ini diakui Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan, dalam rilis data pertumbuhan ekonomi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu, di aula gedung Kantor Sekretariat Daerah Kota Bengkulu, Senin siang (30/1/2017).

Walikota berdalih, inflasi ini disebabkan oleh tidak adanya kerja sama yang baik antara eksekutif dan legislatif dalam melaksanakan program yang telah dibuat oleh pemerintah. Inflasi dapat ditekan jika tidak ada pihak-pihak yang sengaja menghambat program yang telah ditawarkan.

“Memang harus seluruh pihak memiliki semangat yang sama. Tidak bisa eksekutif berjalan sendiri. Harus juga didukung oleh seluruh aspek,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini juga, ia menyinggung tentang realisasi program Samisake (satu milyar satu kelurahan), yang selama ini menjadi andalan Pemerintah Kota Bengkulu.

Menurutnya, Samisake adalah program yang efektif dalam mensejahterakan rakyat yang telah dibahas bersama-sama dengan seluruh elemen.

“Terbukti dulu samisake yang kami gulirkan sebesar Rp 13 miliar. Sekarang perputaranya mencapai Rp 38 Miliar. Saya yakin jika Rp 67 miliar kami gulirkan hasilnya mencapi Rp 200 Miliar,” paparnya.

Helmi menilai Samisake merupakan salah satu program yang tepat dalam menekan laju inflasi. Dengan itu, masyarakat bisa lebih mandiri dalam menunjang pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Bengkulu.

“Semuanya tidak akan terlaksana jika tidak ada dukungan semua pihak,” tutupnya. (Alwin)