Logo

Usai Ditutup, Kondisi Taman Remaja Bikin Miris

KOTA BENGKULU – Akhir pekan biasanya dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk berlibur kesuatu tempat bersama keluarga, teman-teman, maupun pasangan. Hal itu bisa dikatakan wajar karena sejatinya seseorang membutuhkan waktu untuk melapas penat setelah melakukan aktivitas yang padat.

Di Kota Bengkulu sendiri banyak tempat untuk menghabiskan liburan bersama orang yang dicintai karena notabene wilayah Bengkulu terdapat Laut, maka tak jarang banyak orang menghabiskan waktu liburan mereka di pantai.

Namun nampaknya masyarakat Kota Bengkulu telah mulai lupa bahwa ada sebuah tempat yang bisa menjadi opsi untuk sekedar berekreasi yaitu Taman Remaja. Taman ini seolah menjadi terlupakan setelah ditutupnya kebun binatang yang berada di taman tersebut dan kurangnya perawatan taman oleh pihak terkait.

“Tiga tahun yang lalu waktu masih ada kebun binatang disini, tempat ini sangat ramai dikunjungi oleh orang-orang apalagi hari sabtu atau minggu, mereka berkunjung kebanyakan bersama keluarga untuk  liburan atau sekedar jalan-jalan,” ujar Herman pedagang Pisang Molen di Taman Remaja, Sabtu (5/5/2018).

Kondisi taman yang sudah tidak begitu nyaman dengan sampah yang berserakan ditambah kebun binatang yang telah ditutup, membuat tempat ini tak ada daya tarik untuk dikunjungi oleh orang-orang sehingga taman ini terlihat semakin sepi pengunjungnya.

Di lokasi terlihat hanya beberapa  muda-mudi saja yang sering duduk ditaman tersebut untuk sekedar jajan dan bersantai di taman, hal ini secara tak langsung berimbas kepada pendapatan warga sekitar yang berdagang di Taman Remaja.

“Kami sekelurga disini udah dagang hampir 30 tahun, saya disini meneruskan usaha dagangan ibu saya karena dulu memang disini sangat ramai pengunjung, kalo sekarang bisa dilihat hanya beberapa orang saja yang berkunjung ke taman ini,” kata Sri Sri pedagang pempek panggang di Taman Remaja.

“Pedagang disini banyak pindah nyari tempat lain untuk mencari rezeki karena disini sangat sepi, untuk membayar iuran uang kebersihan taman sebesar 30 ribu saja sulit kalo sekarang, beda kalo dulu masih ramai pengunjung,” ungkapnya.

Sri menambahkan, semenjak ada berita bahwa kebun binatang di Kota Bengkulu adalah kebun binatang yang terburuk di dunia, berselang beberapa bulan kemudian kebun binatang ini langsung ditutup.

“Efeknya tak ada lagi orang yang pergi liburan kemari untuk sekedar jalan-jalan atau melihat hewan yang ada di kebun binatang, kami selaku pedagang kecil juga kena imbas, dagangan kami sepi pembeli disebabkan pengunjung taman yang sedikit,” demikian Sri.