Logo

Tampung Keluhan Nelayan, Komisi I akan ke Kementerian KKKP RI

Bengkulu – Senin (3/2/20) Komisi I DPRD Kota Bengkulu menerima kedatangan 20 orang perwakilan nelayan yang ingin menyampaikan keluhan dialami para nelayan saat ini.

Keluhan yang disampaikan adalah minimnya ketersediaan es balok. Akibat es balok yang dibutuhkan untuk mengawetkan tidak terpenuhi, para nelayan dan pedangan ikan merugi.

 

Seperti disampaikan salah seorang nelayan, Ali Simatupang. Dia mengatakan pabrik es balok yang ada di Kota Bengkulu dapat memenuhi kebutuhan para nelayan dan pedagang.

“Dari 3 pabrik es balok yang ada di kota ini, hanya 2 pabrik yang masih beroperasi namun dimiliki oleh perorangan,” ujarnya.

Sedangkan, lanjut Ali, jumlah kebutuhan es balok nelayan dan pedagang ikan mencapai 22 ribu batang perhari. Sementara dari 2 pabrik es balok yang ada hanya mampu memproduksi sekitar 10 ribu batang es balok.

“Sehingga nelayan dan pedagang berebut untuk membeli untuk mendapatkan es balok,” ujarnya.

Salah seorang perwakilan nelayan menyampaikan keluhanya kepada Komisi I DPRD Kota Bengkulu

Setelah mendengar keluhan para perwakilan nelayan, Wakil Ketua Komisi I DPRD KOta Bengkulu, Nuzul mengatakan dalam waktu dekat Komisi I akan mencari solusinya.

Komisi I, kata Nuzul, serta Kadis Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu akan berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk meminta bantuan mesin untuk pabrik es balok.

“Kami juga akan memperjuangkan pembelian mesin untuk pabrik es di APBD Perubahan nanti melalui Badan Anggaran DPRD,” ujar Politisi dari Partai Gerindra ini.

Sementara, disampaikan Kadis Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu, Syafriandi, menyebut bahwa pada pembahasan anggaran APBD 2020, pihaknya telah memasukkan usulan pembelian mesin pembuat es balok tersebut.

Namun, ungkap Syafriandi, karena keterbatasan anggaran usulan pembelian mesin pembuar es balok ini belum dapat diakomodir.

“Tapi kami masih terus berusaha mencari solusi yang lain dengan meminta bantuan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan RI,”
Selain itu, Syafriandi tetap berharap Dewan juga tersus memperjuangkan anggaran pembelian mesin ini pada APBD perubahan nanti.

“Harapan kita persoalan kekurangan es balok tidak akan terjadi lagi di Kota Bengkulu.” demikian Syafriandi.(Adv)