Logo

Strategi Disperindag Tekan Lonjakan Harga di Bulan Ramadhan

KOTA BENGKULU – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu Lierwan mengatakan, tujuh hari jelang masuknya bulan Ramadhan adalah waktu rawan melonjaknya harga kebutuhan pokok. Untuk mengantisipasi hal ini, pemerintah akan membuka pasar murah di sepuluh titik dalam kota.

“Kami memilih H-7 karena sesuai dengan arahan, kemudian hasil pengalaman beberapa tahun yang lalu, kemudian hasil pengamatan dari Bank Indonesia, karena titik rawannya itu di H-7 sebelum puasa dan sebelum lebaran,” ujar Kepala Disperindag Provinsi Lierwan, usai Rapat Koordinasi Stabilisasi Harga Pokok Menjelang Puasa/Lebaran 1439 H, Kamis (19/4/2018).

Selain pasar murah, Disperindag juga akan menggelar operasi pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok secara mendadak. Dengan cara ini, katanya, pemerintah berupaya untuk menstabilkan harga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

“Kita sifatnya mengantisipasi, jangan sampai harga yang sudah stabil, jangan sampai melonjak kita hantam dengan operasi pasarnya, harganya tetap diupayakan sesuai HET pemerintah,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten Perekonimoan dan Pembangunan Provinsi, Yuniswani menambahkan, pasar murah dan operasi pasar adalah strategi untuk menekan harga dan kesiapan pemerintah.

“Ini strategi pemerintah untuk menekan harga, dan solusi juga untuk masyarakat yang secara ekonomi kurang, sehingga mereka bisa membeli dengan harga yang murah,” tutup Yuniswani