Logo

Sinopsi Cerita Barbie Bahas Budaya Patriaki dan Mencari Jati Diri

BENGKULU – Film Barbie merupakan adaptasi dan live action dari karakter boneka kecintaan anak-anak yang mengisahkan mengenai kehidupannya dalam mencari jati diri.

Pada film live actionnya Barbie di ceritakan sebagai boneka dengan karakter sempurna dan penuh kegembiraan. Berbagai karakter dan peran Barbie ketika dimainkan anak-anak terganbar dalam film tersebut.

Sayangnya film ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak umur 13 tahun ke bawah. Hal tersebut dikarenakan dalam alurnya, Barbie sedang mencari jati diri sebenarnya.

Perjalanan Barbie dalam mencari jati diri tersebut, membuat Ia mengalami berbagai persepsi budaya patriarki, feminisme. Hal tersebut juga dirasakan oleh Ken mengenai persepsi toxic masculinity.

Perjalanan panjang yang dilalui Barbie menjelaskan bahwa perempuan bisa menjadi apapun yang Ia mau. Begitu juga dengan Ken, sebagai laki-laki tidak harus selalu menjadi kuat.

Film ini di bintangi oleh Margot Robbie, Michael Cera, Emerald Fennell, Ryan Gosling dan masih banyak lagi.

Ceritanya yang berat tersebut memang diperuntukkan oleh orang dewasa yang mulai kehilangan jati diri bahwa tidak mempercayai diri sendiri. Nah menurutmu bagaimana film ini?