Logo

Peserta National Schools Debating Championship Ungkap Isi Materi, Hingga Bahas National Referendum

BENGKULU – Salah satu perwakilan tim SMA Sint Carolus, Claudia Leovania mengungkapkan isi dari konten yang dibahas ketika perlombaan berlangsung.

Ia menuturkan ada empat pembahasan sesuai dengan sesi perlombaan. Tema pertama yang dibahas adalah “This house would implement a salary cap in football leagues

Mosi ini membahas mengenai penerapan batas gaji dalam organisasi sepakbola. Batas gaji sendiri akan sangat berpengaruh pada pemain sepakbola, jika diterapkan.

“Jadi sebagai tim oposisi kami harus membahas kenapa kami tidak akan menerapkan kebijakan tersebut. Karena berbagai dampak yang akan terjadi pada pemain atau tim sepakbola itu sendiri,” jelas Claudia Leovania pada Bengkulunews.o.id Selasa (16/05/99) malam.

Selanjutnya pembahasan yang harus diargumentasikan adalah mengenai mosi “This house regrets national referendums being used as means to make political decisions”. Dijelaskan bahwa National Referendums, sendiri merupakan sistem agar semua masyarakat dapat berkontribusi langsung pada suatu negara seperi pemilu.

Semua orang diikut sertakan dalam memilih langsung presiden selanjutnya. Pada debat tersebut Ia menuturkan bahwa mereka berperan sebagai tim negatif.

“Kami harus mengungkapkan bahwa kami setuju bahwa national referendum cocok dipakai sebagai alat untuk memutuskan masalah politik,” tuturnya.

Kemudian pada semifinal mereka mendapatkan mosi dengan judul “This house believe that university admissions should heavily prioritize admitting students with live experiences related to the course of study”.

Mosi ini membahas bahwa penerimaan perguruan tinggi harus mengutamakan mahasiswa yang mempunyai pengalaman langsung sesui dengan program studinya. Pada semifinal tersebut perwakilan SMA Sint Carolus selaku tim oposisi, akan membahas bahwa perguruan tinggi tidak harus mengutamakan mahasiswa dengan pengalaman tersebut.

“Perguruan tinggi tidak harus sangat mengutamakan mahasiswa tersebut dan kami juga membahas tentang bagaimana pemilihan jurusan saat di SMA bisa sangat berpengaruh dengan pengalaman langsung yang dimiliki oleh mahasiswa,” jelasnya.

Pada sesi terakhir yakni final mereka diminta untuk membahas mengenai “This house would allow individuals to selectively erase their memories”. Mosi tersebut membahas apakah memperbolehkan seseorang untuk menghapus ingatan mereka secara selektif.

Menurut Claudia pembahasan ini sangat menarik, karena mereka diminta untuk berimajinasi dan kreatif membuat argumen. Mereka juga diletakkan sebagai tin yang harus mendukung mosi tersebut.

Ia sendiri mengaku bahwa persiapan mereka dalam mengikuti lomba tersebut belumlah matang. Karena terbatas oleh waktu juga kendala lain. Namun hal tersebut tidak membuat mereka putus asa, justru menggunakan waktu sebaiknya merupakan hal yang sangat bijak.

“Kami tidak begitu banyak latihan bersama. Namun, karena kami juga belajar sendiri-sendiri walaupun tidak banyak, persiapan kami sangat membantu dalam berargumen,” demikian Claudia. (Advetorial)