Logo

Pengemis di Kota Bengkulu Eksodus dari Luar Kota

Pengemis di Kota Bengkulu. Foto : Cya

KOTA BENGKULU – Seakan tak jera dirazia, jumlah pengemis di Kota Bengkulu semakin menjadi-jadi, hal itu terlihat di beberapa titik lampu merah, seperti di lampu merah Sukamerindu dan lampu merah Simpang Lima Padang Jati.

Mengatasi hal tersebut Dinas Sosial Kota Bengkulu berencana akan melakukan razia gepeng dalam waktu dekat ini, hal itu diakui Kadinsos Kota Bengkulu Ir. Syahrul Tamzie.

“Ya sekarang sedang kita persiapkan rencana untuk razia, masih kita rancang karena ini kan melibatkan Satpol PP, masalah waktunya itu masih direncanakan kabid resos,” tutur Syahrul Tamzie saat dihubungi, Minggu (28/1/2018).

Syahrul juga menyarankan supaya masyarakat Kota Bengkulu, terutama pengendara motor dan mobil agar sedekah tidak salah alamat. Selain itu untuk diketahui, bahwa yang tercatat di Dinas Sosial hanya berjumlah 13 Orang pengemis.

“Saya menghimbau untuk tidak memberi (sedekah) dalam bentuk apapun, perlu kalian tahu kalau pengemis-pengemis di lampu merah ini banyak “exodus” dari luar kota, kalau mau memberi sama yang bukan di lampu merah ya tidak masalah,” sambung Syahrul.

Adapun yang akan dirazia yakni pengemis-pengemis dan gelandangan di lampu merah yang mengganggu ketertiban lalu lintas.

Sementara itu, Sudarman dan Arpan yang sudah menjadi pengemis sejak tahun 2007 mengaku tidak takut kalau ada razia.

“Saya kalau razia tidak turun, kami keluar kota, masuk daerah lain seperti Kepahyang, Curup, Lebong, seperti itu tapi masih dalam lingkup Bengkulu,” kata Sudarman.

Sudarman juga mengaku kalau dirinya tidak turun untuk mengemis mendapat informasi razia dari kerabat yang bekerja di Dinas Sosial.

“Tahunya dari orang yang kerja di Dinas Sosial, misalnya besok mau razia itu kami dikasih tahu, kalau dulu sebelum ada kenalan kami sering ditangkap,” demikian Sudarman.