Logo

Menderita Penyakit Aneh, Indiana Warga Lebong Butuh Kemurahan Hati Dermawan

Indiana hanya bisa terbaring pasrah di sebuah gubuk yang ditungguinya

Indiana hanya bisa terbaring pasrah di sebuah gubuk yang ditungguinya

Indiana hanya bisa terbaring pasrah di sebuah gubuk yang ditungguinya

LEBONG, bengkulunews.co.id – Pasrah, hanya itulah yang dapat dirasakan oleh Indiana (20) warga Desa Semelako 3 Lebong Tengah. Bagaimana tidak, diusianya yang masih sangat muda ia tak berdaya melawan penyakit aneh yang diderita yang mengharuskan dirinya terbaring lemah di tempat tidur. Indiana memang tak sendiri, dia telah menikah dan tinggal bersama seorang Suami, Marcos (24) serta dikaruniai seorang Putera, Dimas (4) di pondok sederhana berdinding papan.

Hanya saja, kedua orang terdekat Indiana juga tak bisa berbuat banyak karena faktor ekonomi sehingga tidak memungkinkan keluarga kecil ini membawa Indiana untuk berobat. Begitu juga dengan Ibu kandung Indiana, Samarina (52) yang sudah tak bisa berbuat banyak untuk kesembuhan anaknya. Sudah dilakukan upaya pengobatan beberapa bulan terakhir ini, namun karena terbatasnya biaya, Indiana hanya diobati secara tradisional dan sesekali berobat ke RSUD Ujung Tanjung.

“Pernah kami bawa ke Rumah Sakit, tapi keterbatasan biaya kami sehingga Indiana tidak bisa mendapat penanganan yang serius. Waktu itu, Rumah Sakit memberi obat berupa pil yang habis dalam seminggu. Untuk itu kami mencoba pengobatan tradisional dengan biaya yang lebih kecil, tapi belum juga ada perubahan,” kata Samarina dengan mata yang berkaca.

Dalam heningnya suasana, Marcos sedikit bercerita awal mula penyakit aneh yang menggerogoti tubuh isterinya bermula dengan gatal-gatal, kemudian mulai muncul seperti kudis hingga akhirnya seperti sekarang ini hanya bisa terbaring ditempat tidur lantaran tidak bisa bergerak. Keanehan lain juga tampak ditubuh itrinya yang tak berdaya, perut yang semakin lama semakin membesar dan terkadang menimbulkan rasa sakit. Padahal setelah dicek, Indiana sedang tidak hamil.

“Itulah penderitaan yang sedang dilawan isteri saya. Karena kondisi ini, saya juga banyak menghabiskan waktu untuk merawat dan menjaganya pak, jadi tidak bisa fokus bekerja di kebun lagi,” ujar Marcos.

Hanya berdinding papan dan berukuran kecil tempat Diana dan keluarganya berteduh

Segala upaya sudah dilakukan pihak keluarga untuk kesembuhan Isteri tercintanya, untuk itu dengan kerendahan hati, Marcos berharap ada dermawan yang terketuk hatinya untuk mengulurkan bantuan dalam bentuk apapun agar Istrinya mendapat pengobatan yang layak. Terutama Pemerintah Daerah (Pemda) melalui pihak terkait tentunya dapat meluangkan waktu untuk melihat kondisi isterinya tersebut.

“Kalau biaya kami sudah tidak punya dan kartu Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak bisa membantu banyak dalam pengobatan. Jadi dengan kerendahan hati saya dan keluarga, kami sangat memohon bantuan saudara-saudara untuk membantu pengobatan isteri saya serta memohon kepada Pemerintah untuk memperhatikan warganya yang sudah tak berdaya ini,” mohon Marcos.