
KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Puluhan mahasiswa/i yang tergabung dalam Garda Muda Rafflesia Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Bengkulu (Unib), menggelar aksi damai di simpang lima patung kuda, Kota Bengkulu, Senin (22/5/2017).
Sebelumnya, massa tersebut menggelar aksi longmarch sekira 200 meter, dari masjid Jamik Kota Bengkulu menuju patung kuda simpang lima Kota Bengkulu.
Aksi yang mendapatkan pengawalan ketat, dari aparat kepolisian setempat itu, massa juga membawa berbagai spanduk dengan berbagai tulisan, sepeti ”Hukum Dilanggar, Pemerintah Diam!!!. savehukum” serta tulisan lainnya.
Adapun tuntutan mahasiswa tersebut, pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan subsidi listrik 900Va serta menuntut pada pemerintah, untuk tegas dalam menindak para pelaku pelanggar hukum.
”Distribusi BBM bersubsidi itu harus ada untuk rakyat. Rakyat tidak bisa membeli pertamax dan pertalite, yang saat ini harganya dinaikkan,” kata Kordinator Lapangan (Korlap) aksi, Hadi Pratama, Senin (22/5/2017).
”Lalu mengenai Listrik, masyarakat saat ini menjerit dengan kenaikan listrik 900 Va,” sambung Hadi.
Hadi menyampaikan, kebijakan pemerintah dengan mencabut subsidi BBM dan listrik 900va, tidak tepat sasaran dan tidak mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap rakyat.
”Kenaikan harga BBM dan listrik 900Va, tidak memiliki klasifikasi yang jelas dan tidak tepat sasaran,” teriak Hadi.
Setelah berorasi tidak kurang dari 45 menit, massa kembali berjalan kaki menuju titik berkumpul di Masjid Jamik untuk kemudian membubarkan diri.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!