KKN PPM UGM Periode 4 Resmi Ditutup di Pulau Enggano, Sejumlah Kegiatan Berhasil Terlaksana

Alwin Feraro
KKN PPM UGM Periode 4 Resmi Ditutup di Pulau Enggano, Sejumlah Kegiatan Berhasil Terlaksana

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode IV Tahun 2024 secara resmi ditarik dari Kecamatan Enggano, Bengkulu Utara

ENGGANO – Setelah melaksanakan pengabdian selama 50 hari, sebanyak 22 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode IV Tahun 2024 secara resmi ditarik dari Kecamatan Enggano, Bengkulu Utara, pada Jumat (7/02/2025). Kegiatan pelepasan ini berlangsung di Aula Kecamatan Enggano dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait.

Dalam acara tersebut, hadir Camat Enggano, Sekretaris Kecamatan, Komandan Koramil, Kepala Pos Angkatan Laut (Pos AL), Kepala Kepolisian Sektor (Polsek), Kepala Desa dari Desa Apoho, Kahyapu, dan Banjarsari.

Camat Enggano dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dedikasi mahasiswa KKN-PPM UGM selama menjalankan program pengabdian masyarakat. Serta harapan agar program-program yang telah diinisiasi oleh mahasiswa dapat terus dikembangkan.

Mereka berharap adanya tindak lanjut dan kolaborasi lebih lanjut dengan pihak universitas untuk keberlanjutan program-program yang telah berjalan.

“Kami sangat berterima kasih atas kontribusi mahasiswa UGM dalam memberdayakan masyarakat Enggano. Kami berharap program yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” ujarnya.

Koordinator Mahasiswa Unit KKN-PPM UGM, Muhammad Galuh Ramadhan, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas keberhasilan program yang telah dijalankan.

“Kami merasa terhormat telah diberi kesempatan untuk berkontribusi di Enggano. Kami berharap program yang telah kami laksanakan dapat terus berkelanjutan dan dikembangkan oleh masyarakat setempat,” ungkapnya.

Kepala Desa Apoho, Reddy Heloman, S.Sos menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa KKN turut membawa perubahan positif dalam aspek sosial dan ekonomi masyarakat.

“Kami melihat banyak inovasi yang ditawarkan oleh mahasiswa, terutama dalam pemberdayaan ekonomi dan penguatan ketahanan pangan,” ujarnya.

Selain itu, dalam acara penarikan ini juga disampaikan laporan akhir oleh Koordinator Sub Unit (Kormasit) sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program di masing-masing sub unit.

Kegiatan ini menjadi momen refleksi sekaligus evaluasi terhadap pencapaian program yang telah dilakukan selama 50 hari.

Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan spesial dari siswa SD 051 Bengkulu Utara yang telah dilatih oleh mahasiswa KKN sub unit Apoho.

Para siswa menampilkan nyanyian daerah sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih kepada para mahasiswa KKN yang telah berbagi ilmu dan pengalaman selama di Enggano.

Dengan selesainya masa KKN-PPM UGM Periode IV 2024 di Enggano, mahasiswa kini kembali ke kampus untuk melanjutkan studi, serta membawa pengalaman dan pelajaran berharga dari masyarakat setempat. Acara penarikan ini menjadi penutup yang manis atas perjalanan pengabdian di Pulau Enggano.

Sebelumnya, sebanyak 22 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode IV Tahun 2024, memulai kegiatanya pada pada Senin (23/12/2024). 

Upacara penerimaan juga dihadiri oleh beberapa perwakilan instansi kunci, mencakup Camat Enggano, Komandan Koramil, Kepala Pos Angkatan Laut (Pos AL), Kepala Kepolisian Sektor (Polsek), Kepala Desa, serta Sekretaris Desa dari seluruh desa di wilayah Kecamatan Enggano.

Pelatihan Ekonomi Berbasis Sumber Daya Lokal

Pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi perikanan lokal menjadi produk UMKM bernilai ekonomi tinggi.

Pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi perikanan lokal menjadi produk UMKM bernilai ekonomi tinggi.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta berhasil menggelar sejumlah kegiatan, diantaranya menggelar program penyuluhan dan pelatihan pengolahan abon ikan bagi masyarakat Desa Apoho, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu pada Rabu (15/1/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aula Desa Apoho ini dihadiri oleh anggota PKK, kelompok nelayan, dan perangkat desa setempat.

Program ini merupakan upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi perikanan lokal menjadi produk UMKM bernilai ekonomi tinggi.

“Pulau Enggano memiliki kekayaan hasil laut yang melimpah, namun belum dimanfaatkan secara optimal,” jelas Galuh, Koordinator Kegiatan.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan penyuluhan tentang dasar-dasar UMKM, meliputi aspek produksi, pengemasan, hingga strategi pemasaran. Masyarakat diberikan pemahaman terkait teknik pengawetan ikan dan strategi pemasaran produk.

Sesi dilanjutkan dengan demonstrasi dan praktik pembuatan abon ikan menggunakan resep yang telah disesuaikan dengan selera masyarakat lokal. Muhammad Galuh Ramadhan, selaku Koordinator Kegiatan mengatakan program ini menargetkan pemberdayaan ibu rumah tangga.

“Kami ingin membekali ibu rumah tangga di Desa Apoho dengan keterampilan wirausaha yang dapat menunjang ekonomi keluarga. Abon ikan dipilih karena prosesnya sederhana namun memiliki nilai jual tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Apoho, Bapak Matius mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN. “Program ini sangat relevan dengan kondisi desa kami. Semoga dapat menjadi titik awal berkembangnya UMKM di Desa Apoho,” ungkapnya.

Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama penyuluhan. “Kami baru tahu kalau ikan bisa diolah menjadi produk tahan lama dan bernilai ekonomi tinggi. Ini membuka wawasan kami tentang peluang usaha,” kata Oma DC, salah satu peserta dari kelompok PKK.

Melalui program ini, diharapkan masyarakat Desa Apoho dapat mengembangkan produk UMKM berbasis potensi lokal, dengan harapan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi pada perekonomian daerah.

Transformasi Pendidikan di Pulau Enggano

Program ini berkolaborasi dengan GSM Indonesia dan Persatuan Guru Republik Indonesia Kecamatan Enggano.

Program ini berkolaborasi dengan GSM Indonesia dan Persatuan Guru Republik Indonesia Kecamatan Enggano.

Selain penyuluhan, Tim KKN-PPM UGM Enggano Periode IV 2024 menggagas transformasi pendidikan di Pulau Enggano melalui program “Create Heroes” yang berkolaborasi dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Indonesia dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Enggano.

Acara ini melibatkan guru-guru dari berbagai daerah di Indonesia. Program yang diselenggarakan pada 28 dan 30 Januari 2025 ini menghadirkan pendekatan pembelajaran bermakna yang mengedepankan prinsip kemanusiaan dan kebahagiaan.

Pendidikan merupakan faktor fundamental dalam membentuk cara pandang individu, tidak hanya sebagai jalan menuju kesuksesan, tetapi juga dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sayangnya, masih banyak lingkungan pendidikan di Indonesia yang belum mendukung pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa dan guru.

“Berangkat dari pengalaman nyata saya dengan budaya “sekolah menyenangkan” yang dipraktikkan oleh dosen, serta program ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep pendidikan yang lebih humanis, membahagiakan, dan setara melalui GSM kepada para pendidik di Enggano,” ujar Athifa, Koordinator Kegiatan.

Program “Create Heroes” terdiri dari dua rangkaian utama. Pertama, sesi pengantar GSM Buka Pintu yang menghadirkan founder dan co-founder GSM untuk berbagi pengalaman dan visi pendidikan berbasis kebahagiaan.

Kedua, sesi utama bertajuk NGOBRAS (Ngobrol Santai Komunitas) GSM Enggano, yang memberikan ruang bagi para guru di Enggano untuk berdiskusi, bertukar wawasan, serta membangun komunitas pendidikan yang lebih kolaboratif. Meskipun berfokus pada PGRI Kecamatan Enggano, program ini juga diikuti oleh guru-guru dari berbagai daerah melalui ruang daring.

Koordinator kegiatan, Athifa menyampaikan harapannya agar program ini tidak hanya menjadi bagian dari kerja KKN semata, tetapi juga berkelanjutan dengan terbentuknya cabang komunitas GSM di Kecamatan Enggano.

“Kami ingin memberikan exposure kepada para guru di Enggano mengenai budaya pendidikan yang lebih menyenangkan dan bermakna, sehingga mereka dapat semakin mencintai profesinya dan menularkan kebahagiaan kepada para siswa,” ujarnya.

Antusiasme para peserta terlihat dalam berbagai sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif. Salah satu guru, Bapak Reno, mengungkapkan bahwa kegiatan ini membuka wawasannya terhadap cara mengajar yang lebih menarik dan bermakna.

“Saya sangat termotivasi dengan konsep sekolah menyenangkan ini. Semoga bisa diterapkan di Enggano dan membuat pendidikan di sini lebih baik,” katanya.

Dengan adanya program ini, diharapkan konsep Gerakan Sekolah Menyenangkan dapat lebih luas diterapkan di Enggano, sehingga ekosistem pendidikan yang lebih positif dan memberdayakan dapat terwujud di daerah tersebut.

Penulis: Febri Lailatusshiva

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!