

Masyarakat Adat Kutei Lubuk Kembang bersuka cita menggelar ritual Kedurei Agung sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terimakasih kepada leluhur.
Kedurei Agung merupakan ritual adat dalam suku Rejang yang diwariskan secara turun temurun. Kearifan lokal dari leluhur yang sampai saat ini masih terus dilestarikan, hasil akulturasi kepercayaan leluhur dengan kepercayaan dewasa ini.
Ritual adat ini dilaksanakan pada Senin, 23 Desember 2024 bertempat di Desa Lubuk Kembang, kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong.
Kedurei/kedurai/kenduri, Variasi pengucapan kata setiap daerah berbeda namun pemaknaan tetap sama, bisa jadi karena adaptasi masyarakat yang membentuk dialek di setiap wilayah menjadi faktornya.
Kedurei Agung berasal dari Bahasa Rejang yang terdiri dari dua kata, Kedurei dan Agung. Kedurei artinya hajatan, syukuran, dan perjamuan. Sedangkan Agung berarti besar, luhur, dan mulia.
Kegiatan siang hari ini dihadiri langsung oleh Camat Curup Utara, Popo Hartopo, S.Sos. Dalam sambutannya ia mengapresiasi penuh ritual adat ini bisa diselenggarakan dengan hidmat dan penuh syarat untuk melestarikan tradisi leluhur.
“Semoga kegiatan adat seperti ini bisa terus dilaksanakan kedepannya”, kata Popo.
Ia juga menyampaikan harapannya untuk masyarakat Desa Lubuk Kembang agar diberikan Kesehatan dan kedamaian serta mendapatkan hasil panen yang melimpah.
Turut hadir Ketua Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rejang Lebong, Khairul Amin.
“Terimakasih kepada Masyarakat, Tetua adat dan perangkat Desa Lubuk Kembang. Harapannya kegiatan ini harus mendapatkan wadahnya melalui Sekolah Adat kita”, kata Khairul.
Khairul meenambahkan, tradisi suku rejang seperti ini harus dipertahankan dan ilestarikan kepada generasi muda agar tidak tergerus oleh zaman.
Kepala Desa Lubuk Kembang Alfian, pada kesempatannya menyampaikan, “Tak ubahnya acara sedekah bumi yang biasa dilakukan daerah lain, tetapi disini secara rangkaian pelaksanaannya ada beberapa perbedaan”.
Prosesi upacara Adat yang sakral tersebut ialah simbol ungkapan rasa syukur masyarakat adat suku Rejang kepada Sang Pencipta atas segala nikmat yang telah diberikan baik berupa kesehatan, rezeki, tanah yang subur dan hasil panen yang baik.
“Yang menjadi menarik dalam Kedurei Agung di Komunitas Lubuk Kembang ini ialah dalam tahapan prosesinya ada acara khusus yaitu ucapan terimakasih kepada pemimpin-pemimpin kutei terdahulu, serta menghadirkan garis keturunan dari pemimpin tersebut,” kata Alfian.
Alfian menerangkan bahwa tradisi ni sempat terhenti, beliau berkomitmen ritual ini akan dilaksanakan setiap tahunnya selama kepemimpinan beliau sebagai kades, dan berharap menjadi agenda tahunan masyarakat Lubuk Kembang kedepan.
Tampak hadir di acara ini para kades sebelumnya dan beberapa diwkili anak/istri. Setelah rangkaian acara usai, mereka bersama Camat menyempatkan Ziarah ke makam tetua dan mantan kades yang telah meninggal dunia.
Camat Curup Utara, Popo merupakan keturunan asli dari Desa Lubuk Kembang.
Tidak ada komentar.