Logo

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Transaksi Gadai di Bengkulu Meningkat, Capai 128,9 M

BENGKULU – PT Pegadaian Cabang Bengkulu mencatat, menjelang Ramadhan 1445 Hijriah transaksi gadai di wilayah Bengkulu telah meningkat bahkan mencapai Rp128,9 miliar.

Kapala Cabang Pegadaian Bengkulu Noveldi menyebutkan, aktivitas menggadai pada 2024 mengalami pertumbuhan sebesar Rp8,38 persen yang pada 2023 dengan periode yang sama sebesar Rp119 miliar.

“Menjelang Ramadhan, warga Bengkulu ramai menggadaikan barang berharganya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga pertumbuhan gadai di Bengkulu hingga saat ini mencapai Rp128,9 miliar,” kata Noveldi pada bengkulunews.co.id, Kamis (04/04/2024).

Untuk transaksi gadai barang jenis emas mengalami pertumbuhan mencapai 9,38 persen atau Rp102,3 miliar yang sebelumnya Rp93,5 miliar.

Kemudian, untuk jenis gadai non barang seperti surat kendaraan dan lainnya tumbuh sebesar 4,72 persen atau Rp26,6 miliar yang sebelumnya pada 2023 dengan periode yang sama yaitu Rp25,4 miliar.

Noveldi menjelaskan, meningkatnya aktivitas menggadai di Bengkulu disebabkan karena warga ingin memenuhi kebutuhan konsumsi selama Ramadhan 1445 Hijriah dan barang yang paling banyak digadai masyarakat yaitu emas dan perhiasan.

Lanjut dia, untuk transaksi gadai di Pegadaian diperkirakan akan mengalami peningkatan transaksi, sebab banyak masyarakat yang membutuhkan dana untuk kebutuhan sehari-hari di tengah bahan pokok yang alami kenaikan khususnya menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah.

Untuk produk gadai paling diminati oleh masyarakat sebesar 80 persen yang terdiri dari gadai emas, motor dan mobil, sedangkan untuk produk non gadai yaitu 20 persen seperti pemanfaatan program pembiayaan seperti ultra mikro, Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan lainnya.

Sementara itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bengkulu mencatat, penyaluran dana program kredit ulta mikro (UMi) selama 2023 telah mencapai Rp84,26 miliar.

Untuk pemanfaatan program UMi pada 2023 telah mencapai 17.510 debitur yang berada di seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu.

“Untuk 2023 telah mencapai Rp84,26 miliar dan kredit ultra mikro berperan strategis karena mendukung pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dengan karakter segmen yang belum bankable dan rentan,” jelas Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Bengkulu Bayu Andy Prasetya.

Kredit UMi sangat berperan strategis dalam mendukung pembiayaan di Bengkulu khususnya dalam mendukung pelaku usaha mikro, melalui program UMi telah menarik perhatian para pelaku usaha mikro di Bengkulu karena telah membantu pelaku usaha mikro memperluas usahanya.