Logo

Harga Gula Pasir di Curup Terasa “Pahit”

REJANG LEBONG – Harga Gula Pasir tingkat eceran di Kota Curup masih tinggi Rp. 17.000 hingga Rp. 18.000 perkilo, terpaut jauh dari HET yang ditetapkan pemerintah Rp. 12.500 perkilo.

“Padahal dari pengecekan ke distributor persediaan masih cukup, namun harga memang masih tinggi dari distributor besarnya di Lampung dan Pelembang,” kata Kabid. Perdagangan Disperindag Kabupaten Rejang Lebong, Sukrial, pada wartawan Kamis (12/03/2020).

Kebutuhan Gula Pasir masyarakat di Rejang Lebong berkisar 40 ton perbulan, pada umumnya gula disebar dari beberapa distributor/gudang di Kota Curup.

Pihak Disperindag akan berkoordinasi dengan Bupati Rejang Lebong untuk melakukan Operasi Pasar (OP), guna menekan harga dipasaran.

Menurut Distributor Bahan Makanan CV Nauly Jaya, Nauly Siregar, saat ini pihaknya memiliki persediaan sebanyak 15 ton. Ditingkat gudang harga saat ini Rp. 14.200 perkilo, tidak bisa dielakan lagi karena memang harga dari distributor besar sudah tinggi.

Harga di gudang sempat tembus Rp. 15.000 perkilo, pada 3 Maret 2020 pemerintah mengeluarkan kebijakan akan membuka kran impor, sehingga harga berangsur-angsur turun kembali.

Untuk distribusi masih lancar, berapapun permintaan Gula Pasir dari distributor di Pelembang ataupun Lampung akan disediakan, pesan sehari langsung dikirim asalkan dibayar kontan.

Sedangkan harga Gula Pasir kemasan di minimarket modern masih dijual Rp. 12.500 perkilo, tetapi pembelian dibatasi maksimal dua kilo.

“Kecenderungan harga dipasaran, memang jika sudah mengalami kenaikan akan sulit untuk turun kembali,” tutup Nauli.

Penulis: Dedi R