

BENGKULU – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Suharto mengancam akan melaporkan Pertamina ke Presiden. Ancaman ini diungkapkan usai belum ada jawaban resmi dari Pertamina soal kelangkaan BBM di Bengkulu.
“Kalau memang mau main kucing-kucingan dengan Suharto, kami sebagai ketua partai Gerindra juga mempunyai kewenangan, fungsi pengawasan lebih luas. Artinya bisa langsung lapor ke Presiden,” katanya, Senin (16/12/2024).
Suharto mengaku dapat melakukan hal itu karena berada di Partai Gerindra. Pasalnya, ia tidak bisa langsung membuat laporan tertulis sebagai anggota dewan karena membutkan proses yang resmi. Agar direspon lebih cepat, ia akan membawa nama Partai Gerindra.
“Itu akan direspon cepat. Intinya seperti itu,” ungkapnya.
Namun, kata Suharto, langkah pertama yang akan dilakukannya ialah menyambangi Pertamina untuk meminta jawaban secara resmi. Informasi yang didapat nantinya akan dilaporkan ke Ketua DPRD untuk ditindaklanjuti.
“Jadi masyarakat pokoknya tidak usaha khawatir bahwa semuanya akan lebih cepat dapat informasi setelah kami terjun ke lapangan,” tegas Suharto.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melayangkan surat kepada PT Pertamina untuk memastikan kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) menghadapi libur perayaan Natal dan tahun baru 2025 (Nataru).
“Kita akan menyurati kembali supaya Pertamina mempersiapkan kebutuhan masyarakat untuk Nataru. Walaupun mereka sudah menyampaikan akan berusaha tidak akan terjadi kekurangan BBM tersebut,” terang Denni.
Tidak ada komentar.