Bengkulu News #KitoNian

Genre dan Riri Dorong Keluarga Berencana Sejahtera Kokohkan Negara

Ketua Forum Genre saat memaparkan materi agar seluruh remaja menjadi keluarga berencana yang sejahtera
Ketua Forum Genre saat memaparkan materi agar seluruh remaja menjadi keluarga berencana yang sejahtera

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Riri Damayanti, menggelar sosialisasi Pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Admnistrasi (STIA) Bengkulu, Jumat (29/9/2017). Bersama Generasi Remaja (Genre) Provinsi Bengkulu, Riri mengusung tema “Menuju Keluarga Berencana Sejahtera”.

Dalam pemaparannya, Riri menyebutkan, sekarang informasi dari sosial media banyak yang tidak layak untuk dikonsumsi. Inilah yang merusak pikiran dan amalan Pancasila sebagai pondasi negara.

Lebih lagi, lanjut Riri, tidak adilnya bidang pembangunan ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum di pusat maupun daerah. Dari faktor eksternal, globalisasi membawa persaingan antar bangsa yang semakin tajam. Kuatnya pengaruh budaya asing dan kurangnya sarana teknologi industri dalam perumusan kebijakan negara.

“Kita jangan salahkan teknologi tapi salahkan cara penggunaannya yang salah. Maka itu, buat remaja yang punya smartphone, gunakanlah kecanggihan teknologi ini untuk hal yang positif bila ingin negara ini kokoh,” ujarnya di hadapan ratusan undangan yang sebagian besar remaja.

Disisi lain, Ketua Forum Genre Provinsi Bengkulu, Gutra Wandrianto, mengatakan, mendirikan suatu negara yang kokoh, pondasi awalnya keluarga yang sejahtera. Program DPD RI dalam mensosialisasikan tiang dan pondasi negara ini sangat tepat dihubungkan dengan upaya mendorong keluarga berencana yang sejahtera.

Baginya, dengan adanya kegiatan seperti ini remaja di Indonesia khususnya Bengkulu tahu caranya mewujudkan keluarga sejahtera. Secara tidak langsung mereka juga akan mewujudkan tiang dan pondasi kebangsan negara ini.

“Pemuda adalah penerus bangsa. Pemudalah nanti menjadi keluarga-keluaga baru. Jadi sejak dini mereka harus mengerti caranya membentuk keluarga sejahtera,” katanya.

Ia juga mengatakan, jumlah remaja saat ini memang paling banyak. Angka pernikahan dini di Bengkulu juga sangat tinggi, urutan 6 di Indonesia.

Bahaya pernikahan dini sangat berpengaruh pada kokohnya negara. Diantaranya dari sisi ekonomi, remaja belum mapan, yang terjadi remaja tak mampu menghidupkan keluarganya. Lalu emosional, sikologis yang terjadi remaja masih sangat labil, akibatnya keluarga akan cepat runtuh.

“Belum lagi masa reproduksi, ibarat mangga, bila dipetik sebelum matang rasanya akan asam. Tidak sedikit juga remaja rentan akan penyakit,” tuturnya.

Riri yang juga mengajak remaja untuk sama-sama mengokohkan negara

Genre optimis, apalagi bisa sinergis dengan program DPD RI ini. Program Genre akan semakin luas dan kesadaran remaja akan tercipta hingga dapat mengurangi angka pernikahan dini.

Gutra juga menginginkan, remaja saat ini dapat merencanakan keluarga dengan benar dan menjadi keluarga yang ideal. Remaja harus bisa merencanakan sebelum dan sesudah menikah.

Fungsi lain, lanjut Gutra, ialah fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan.

“Fungsi ini harus diterapkan agar menjadi keluarga sejahtera. Idealnya juga remaja harus menikah pada umur yang ideal yakni perempuan usia 21 tahun dan laki-laki 25 tahun,” terangnya.

Dirinya juga mengimbau, untuk orang tua, perhatikan juga pendidikan anak-anaknya agar benar-benar menjadi keluarga yang diinginkan. Untuk remaja, tanamkan salam Genre, “Katakan tidak pada nikah dini, katakan tidak pada seks sebelum menikah dan katakan tidak pada narkoba”.

Acara ini dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di Bengkulu yakni UNIB, Unihaz, Poltekkes, Dehasen, UMB, STIA dan yang lainnya, kegiatan ini juga dihadiri Ketua STIA, Marjoyo.

Baca Juga
Tinggalkan komen