Bengkulu News #KitoNian

DPRD Kritisi Lamanya Antrian Kapal di Pulau Baai

Pelabuhan Pulau Baai. Dok, BN

BENGKULU – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi mengkritisi lamanya antrian kapal di pelabuhan Pulau Baai. Menurutnya, antrian yang mencapai tujuh hari untuk kapal bersandar adalah waktu yang sangat lama.

“PT Pusri berlabuh bisa sampai tujuh hari, PT Semen Padang bisa berlabuh sampai tiga hari, artinya antrian orang mau bersandar itu lama sekali, orang terlalu lama menunggu,” ungkap Sumardi, Jumat (14/07/2023).

Sumardi meminta PT Pelindo untuk mengatasi hal tersebut. Ia menyarankan PT Pelindu mengganti crane pengangkut barang dengan kapasitas yang lebih besar agar antrian tidak memakan waktu lama.

“Crane itu yang barulah yang kapasitasnya jangan seton dua ton fengan kendaraan pengangkutnya yang sudah reok – reok itu. Harus diganti dan ada ķetegasan,” ujar Sumardi.

DPRD Provinsi Bengkulu Sumardi. Foto, Dok BN

Sebelumnya, pelabuhan Pulau Baai masuk dalam rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, diantaranya pengembangan kawasan Pulau Baai dan bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu

Namun menurut Sumardi, pengembangan kawasan ekonomi khusus ini belum ada progres yang signifikan. “Untuk KEK itu belum ada progresnya dan laporan mengenai dokumen kelengkapan nya,” katanya.

Menurutnya, untuk menjadikan Pelabuhan Pulau Baai menjadi KEK diperlukan kemudahan dalam berinvestasi. Sedangkan yang berinvestasi sejauh ini sudah ada, namun belum maksimal. Untuk itu perlu kerjasama lintas sektoral untuk mewujudkannya.

“Pemda di Bengkulu juga tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan PT Pelindo Regional 2. Makanya perlu dukungan dan bersama-sama meyakinkan pusat agar mewujudkanny,” terangnya. (Advetorial)

Baca Juga
Tinggalkan komen