
Ilustrasi AI
BENGKULU – Seorang pedagang kerupuk udang berkeliling di Pasar Minggu menjadi korban penipuan bermodus hipnotis. Berdasarkan laporannya ke polisi, peristiwa bermula saat korban, yang tengah berjualan, didatangi oleh seseorang yang mengaku ingin membeli seluruh dagangannya. Pelaku kemudian mengajak korban masuk ke dalam mobil putih yang terparkir di pinggir jalan dekat simpang masuk Pasar Minggu.
Saat di dalam mobil, korban mendapati ada tiga orang pelaku. Mereka menanyakan nama dan alamat korban, lalu memberikan sebuah amplop yang diklaim berisi uang Rp2.500.000 sebagai “bantuan modal usaha dari Bapak Gubernur Helmi.” Pelaku kemudian menyuruh korban turun, namun saat korban mencoba membuka pintu, pintu mobil tiba-tiba macet.
Pelaku lalu meminta korban untuk melepas dua cincin emas yang dikenakannya, dengan alasan agar pintu bisa dibuka. Cincin seberat total 4 gram itu diberikan kepada pelaku dan dibungkus dengan tisu. Setelah korban berhasil keluar dari mobil, pelaku memberikan tisu tersebut kepada korban, lalu langsung melarikan diri dengan mobil putih.
Saat membuka amplop yang diberikan, korban kaget karena isinya hanya tumpukan kertas. Tidak hanya itu, tisu yang disebut berisi cincin emasnya ternyata hanya berisi batu dan cincin palsu. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian sekitar Rp5.080.000.
Susi Susanti, seorang saksi mata yang berjualan di sekitar lokasi, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Korban datang ke tempat saya sambil menangis. Dia bilang emasnya dibawa kabur orang yang tidak dikenal. Sepertinya korban dihipnotis,” ungkap Susi, Senin (27/04/25).
Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki kasus ini dan mengimbau warga agar selalu waspada terhadap modus penipuan dengan berbagai cara.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!