
BENGKULU – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM, OKP, dan NGO menggeruduk Kantor Gubernur Bengkulu pada Selasa (22/04/2025). Aksi ini tergabung dalam Aliansi Raflesia Mekar, sebagai bentuk perlawanan terhadap berbagai permasalahan krusial yang terjadi di Provinsi Bengkulu.
Aliansi tersebut menyuarakan keresahan masyarakat terkait kondisi lingkungan di Bengkulu, seperti isu, Bengkulu Darurat Lingkungan, keberadaan PLTU yang dinilai bukan energi bersih, pendangkalan pelabuhan, serta terisolirnya Pulau Enggano. Isu-isu ini mereka anggap sebagai permasalahan mendesak yang perlu segera ditangani.
“Kebijakan yang adil adalah untuk kemajuan masyarakat Bengkulu!” teriak salah satu mahasiswa dalam orasinya.
Dalam aksinya, para peserta juga sempat melakukan aksi diam atau aksi simbolik selama 15 menit dengan memamerkan berbagai poster yang mencerminkan keresahan masyarakat. Salah satu poster bertuliskan “Stop kerusakan lingkungan, untuk lingkungan Bengkulu yang adil dan lestari.”
Dari pantauan Bengkulunews di lokasi, aksi tersebut dijaga ketat oleh pihak kepolisian. Para mahasiswa menuntut Gubernur Bengkulu untuk hadir secara langsung dan mendengarkan aspirasi mereka.
“Apabila tidak datang ke sini, kami akan memaksa masuk ke dalam,” seru salah satu orator.
Hingga saat ini, aksi dorong-mendorong antara massa aksi dan aparat kepolisian masih berlangsung di depan Kantor Gubernur Bengkulu.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!