Logo

Aksi Pemuda Pancasila di PLTU Sempat ‘Panas’

Bengkulu – Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila Kota Bengkulu, Selasa (3/3/20) menggelar aksi unjuk rasa di dua tempat. Dua lokasi itu, depan  kantor Gubernur Bengkulu dan PLTU Pulau Baai, di Kelurahan Teluk Sepang Kecamatan Kampung Melayu.

Aksi yang dilakukan oleh Ormas yang identik dengan loreng oranye, itu menuntut keberadaan PLTU yang kurang berpihak pada masyarakat.

Dalam tuntutanya, mereka meminta Gubernur Bengkulu Rohidin mersyah agar investor dari negara China tersebut mempekerjakan dan mensejahterahkan tenaga kerja lokal.

Selain itu, PLTU juga diminta memberikan hak yang sama terhadap tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja asing.

“Untuk apa ada investor di Bengkulu ini, jika tidak dapat mensejahterakaan masyarakat kita,” kata Koordinator Umum Aksi, Deno Andeska Marlandone.

Keberadaan PLTU saat ini, kata Deno, belum berpihak pada masyarakat setempat.

“Jangan masyarakat setempat hanya mendapatkan polusi dan limbahnya saja,” tegas Wakil Ketua I MPC Pemuda Pancasila Kota Bengkulu ini.

Deno juga menegaskan akan melakukan aksi lanjutan, jika tuntutan yang mereka bawa tidak direalisasikan oleh pemerintah dan pihak perusahaan.

“Tadi di dalam kita hanya bertemu dengan Asisten dan Kadisnakertran. Hasil hearing tidak memuaskan, karena mereka tidak bisa memutuskan. Katanya tuntutan itu akan disampaikan kepada Gubernur Rohidin,” jelas Deno.

Salah seorang rator, Goang Ginaldi sedang orasi di lokasi PLTU Pulauu Bai

Aksi di PLTU Sempat Memanas
Setelah melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Bengkulu, sekitar pukul 14.00 WIB, Ormas Pemuda Pancasila menggelar aksi di depan PLTU Pulau Baai Bengkulu.

Jumlah masa yang hadir bertambah. Begitu juga jumlah personil aparat keamanan.

Tak hanya Polisi, tampak TNI ikut mengamankan agar aksi unjuk rasa ini berjalan damai dan kondusif.

Aksi yang berlangsung selama 2 jam ini sempat memanas setelah salah seorang orator melihat bendera Merah Putih yang berkibar di Lokasi PLTU lusuh dan cabik.

“Kenapa bendera Merah Putih yang dikibarkan itu lusuh dan cabik. Ganti yang bagus,” kata salah seorang orator, Angga.

Sontak masa yang hadir ikut berteriak meminta bendera Merah Putih segera diganti dengan yang bagus.

Namun, situasi kembali kondusif setelah diredam oleh pihak keamanan.

Tak hanya itu, pihak keamanan juga memfasiltasi Ormas Pemuda Pancasila dengan pihak PLTU untuk menyampaikan aspirasinya kepada pihak PT. Tenaga Listrik Bengkulu.

“Kami akan melakukan aksi lanjutan bahkan berjilid-jilid dengan jumlah masa ribuan, jika aspirasi yang kami sampaikan ini diabaikan,” ujar Deno.

Usai pertemuan antara kedua pihak, masa kemudian membubarkan diri dengan tertib dari lokasi PLTU Pulau Baai.

Penulis : Erlan/Redaksi