Logo

Aksi Berujung Ricuh, Pedagang Tutup Lebih Awal

Pedagang Seblak Mak'e

Pedagang Seblak Mak'e

KOTA BENGKULU – Kericuhan antara Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bengkulu, dengan aparat kepolisian, pada Selasa (18/9) siang, menyebabkan pedagang yang mengais rejeki di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu terpaksa tutup lebih awal.

Hal itu lantaran pedagang tersebut terkena dampak dari kericuhan, diantaranya, ia dan keluarganya terkena gas air mata dan tenda jualan mereka ikut rusak akibat kericuhan itu.

“Susah mencari sesuap nasi kalau seperti ini dek,” keluh Sartini pemilik dagangan seblak mak’e sembari membereskan dagangannya.

Dilanjutkan Sartini, mahasiswa boleh saja demo, namun juga harus melihat situasi, karena kalau seperti itu, tentu berdampak kerugian bagi dirinya dan pedagang lain. Makanan yang dirinya jual juga terkena debu.

“Demo ya demo, tapi elok-eloklah,” katanya.