Logo

Warga Kota Bengkulu Diminta Peduli Perkembangan Anak

KOTA BENGKULU – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak masyarakat Kota Bengkulu untuk lebih memperhatikan perkembangan anak-anak mereka melalui program “Kota Layak Anak”.

Kekhawatiran pemerintah dilandasi dengan banyaknya anak-anak Indonesia yang terlibat dalam kasus tindak kejahatan yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk serta kurangnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak.

“Kami menginginkan agar anak-anak di Indonesia khususnya di Kota Bengkulu memiliki lingkungan yang baik, dan keluarga yang peduli terhadap perkembangan anak baik dari pendidikan maupun diluar pendidikan, hal itu guna membuat anak-anak di Kota Bengkulu bisa mengoptimalkan kemampuannya,” ujar Ani Martani dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, seusai memberikan materi kepada masyarakat Kelurahan Pondok Besi Kota Bengkulu, Sabtu (28/4/2018).

“Sehingga apabila ada aktivitas yang positif dilingkungan maupun di sekolahnya, hal itu bisa membuat anak-anak terhindar dari pergaulan yang salah, atau melakukan tindakan-tindakan yang mengancam masa depannya nanti seperti berbuat kriminal, menyalahgunakan narkoba, dan lain-lain,” katanya.

Program kota layak anak yang canangkan oleh kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, bertujuan untuk mengajak semua keluarga terutama orang tua untuk lebih memperhatikan perkembangan anak-anak mereka.

Selain itu, program ini juga mengajak serta semua masyarakat untuk peduli terhadap anak-anak dengan menciptakan lingkungan sosial yang baik serta memberikan wadah yang positif kepada anak-anak entah itu dalam tempat bermain yang mendidik, belajar mengembangkan diri melalui kreatifitas maupun berorganisasi.

“Melalui program kota layak anak ini, kami ingin tumbuh kembang anak-anak lebih diperhatikan lagi oleh orang tua, orang tua harus memberikan minimal pendidikan yang layak untuk anak-anak mereka, serta kami ingin mengajak masyarakat menciptakan lingkungan sosial yang baik dengan memberikan wadah bagi anak untuk berkreatifitas maupun tempat bermain yang mendidik,” ucap Ani.

“Karena kita tahu bahwa anak-anak adalah pencontoh dari orang dewasa kalo lingkungan dan keluarganya buruk otomastis anak-anak akan terkontaaminasi serta melakuan hal-hal yang buruk pula di kemudian hari,” demikian Ani.