Logo

Tuntutan Mahasiswa Muhammadiyah dalam Aksi Bela Palestina Merdeka

BENGKULU – Aksi Bela Palestina dan mengutuk Israel, digelar secara serentak oleh 172 kampus Muhammadiyah di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Bengkulu, pada hari Selasa (7/05/2024).

Aksi digelar dalam tiga zona Waktu, menyesuaikan dengan zona wilayah di Indonesia. Digelar pada pukul 10.00 untuk kampus yang ada di wilayah barat. Untuk kampus Muhammadiyah di wilayah Indonesia Tengah, akan digelar pada pukul 11.00. Sementara wilayah Timur Indonesia, digelar pada pukul 12.00.

Aksi bela Palestina dan mengutuk Israel ini, digelar di arena kampus masing-masing. Tetapi juga dipersilahkan untuk digelar di tempat yang strategis.

Di Bengkulu, dalam aksi bela Palestina melibatkan seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu se-Kota Bengkulu termasuk Civitas.

Ada 10 poin pernyataan sikap yang disampaikan oleh Rektor UMB, Susiyanto, diantaranya:

1. Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se Indonesia yang tergabung dalam Forum Rektor PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap
warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.

2. Mengapresiasisebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genocide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.

3.Mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyeranganterhadap Palestina.

4.Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.

5. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.

6. Mengecam Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negaranegara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan
dalam negeri mereka sendiri.

7. Mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat
dalam kasus konflik Israel-Palestina.

8. Meminta kepada Pemerintah Indonesia, untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide, Israel.

9. Atas nama hak asasi manusia dan amanat Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskankarena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, serta aspek
historis relasi Palestina dan Indonesia melalui Prof. Kahar Muzakir (Muhammadiyah), kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

10. Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan
rakyat Palestina.

Demikian pernyataan sikap Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. (Kurniawan)