Bengkulu News #KitoNian

Tiga Desa di Lebong Rawan Pangan

Foto : Ilustrasi
Foto : Ilustrasi

LEBONG – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebong menetapkan beberapa desa di Kecamatan Pinang Blapis sebagai daerah rawan pangan. Penetapan ini berdasarkan tolok ukur ketersediaan pangan, akses pangan dan mata pencharian, kesehatan dan gizi serta kerawanan pangan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan melalui Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Faidil Syahdini. Disampaikan Faidil, saat ini ada 3 desa yang masuk katagori rawan pangan.

Daerah yang menjadi prioritas rawan pangan, lanjut Faidil, pertama yaitu desa Pinang Blapis, disusul desa Ketenong Satu dan desa Ketenong Jaya. Keseluruhan berada di kecamatan Pinang Blapis.

”Beberapa daerah menjadi sangat prioritas, prioritas satu diberi centang merah kemudian merah muda prioritas dua, merahnya agak muda lagi, kalau urutan 4,5,6 dan seterusnya itu dicentang warna hijau yang artinya aman,” sampainya, Jumat (19/1/2018).

Yang mempengaruhi rawan pangan didaerah tersebut, lanjut Faidil, yaitu daya beli, akses, fasilitas serta bencana alam seperti banjir dan longsor.

”Pertama memang daya belinya rendah, akses jalan disuatu daerah itu terisolir kemudian sarana yang lain seperti masih belum tersedia. Yang paling pokok itu sarana jalan sebagai akses pendistribusian,” terangnya.

Jika dibiarkan, jelasnya, kondisi ini berdampak pada banyak hal. Seperti, busung lapar, berbagai macam penyakit bahkan bisa berpengaruh pada tingkat pendidikan.

Untuk mengatasi hal tersebut, katanya, ia akan membuat laporan pada bupati untuk memenuhi kebutuhan 3 daerah tersebut. Diantaranya, Karbohidrat yang bersumber dari padi dan jagung, Kabrohidrat dari umbi umbian, Protein hewani, kacang-kacangan, lemak atau minyak yang dari bijian, Gula, Sayu-sayuran, buah-buahan serta Susu dan telur.

”Jadi kita sampaikan laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM). SPM itu Rekomendasi bupati untuk direalisasi kepada program dan kegiatan,” pungkas Faidil.

Baca Juga
Tinggalkan komen