Logo

Terkait Isu Penyerangan Nelayan, Polda Bengkulu Pastikan Itu Bohong

KOTA BENGKULU – Kepolisian Daerah Kota Bengkulu melalui Wakapolda, Kombes Pol Budi Widjhanarko memastikan informasi akan ada penyerangan nelayan Kelurahan Malabero oleh Nelayan Pulau Baai adalah kabar bohong. Ia berharap agar nelayan di kedua tempat tidak terpancing.

“Saya memahami masyarakat disini, apa lagi pernah ada penyerangan pada 1999 lalu, jadi saya himbau agar masyarakat tidak cepat terprovokasi terkait informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya,” katanya, Kamis (1/3/2018).

Ia menjelaskan, Kepolisian telah melakukan pengecekan ke Pulau Baai, untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Namun setelah diperiksa, kabar yang menyebut akan ada penyerangan ternyata tidak ada.

“Ketika saya mendengar informasi bahwa ada masyarakat yang memanas, saya langsung cek ke pulau Bai, namun menurut informasi ada masyarakat Trawl yang berkumpul disana, namun ternyata tidak ada masyarakat yang berkumpul, jadi saya pastikan informasi penyerangan yang beredar itu bohong,” imbuhnya.

Untuk mengantisipassi kejadian yang tidak diinginkan Polisi tetap akan mendirikan posko pengamanan di sekitar lokasi, Kelurahan Malabero maupun di Pulau Bai.

“Nanti sore akan kita bangun pos disini,” sambung Budi.

Sebelumnya, situasi di Kelurahan Malabero sempat memanas. Di lokasi terlihat nelayan setempat bersiaga dengan menggunakan senjata tajam. Selain itu terlihat puluhan pemuda berjaga disetiap pintu masuk kawasan nelayan Malabero. Kejadian ini dipicu adanya informasi yang menyebut akan ada serangan dari Nelayan Pulau Baai terkait persoalan alat tangkap Trawl.

Menanggapi penjelasan Wakapolda, salah seorang nelayan mengatakan informasi penyerangan didapat melalui pesan singkat. Nelayan setempat langsung bersiap mengingat kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 1999 silam.

“Salah satu warga kami disini, mendapat pesan dari via sms bahwa akan adanya penyerangan dari nelayan Trawl pulau Bai, jadi seluruh nelayan bersiaga mengingat kejadian penyerangan pernah terjadi tahun 1999 lalu jangan sampai terulang kembali,” cerita salah seorang warga, Ujang Joker.

Berita terkait : Gara-Gara Trawl, Nelayan Saling Tunggu Bersenjata Lengkap