Tekad Ansori, Petani Bengkulu yang Sulap Lahan Mustahil jadi Pulau Sakti

Handi Handi
Tekad Ansori, Petani Bengkulu yang Sulap Lahan Mustahil jadi Pulau Sakti

BENGKULU – Ansori, seorang petani di kawasa Kualo Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, berhasil mengubah lahan tidur seluas 1,5 hektar menjadi lahan produktif yang kini ditanami berbagai jenis tanaman.

Keberhasilan Ansori ini bermula pada tahun 2021, saat ia memutuskan untuk membuka dan mengelola lahan tersebut. Dirinya mengungkapkan bahwa motivasi untuk mengelola lahan ini yaitu rasa peduli terhadap lingkungan, terutama kawasan Muara Sungai Serut.

“Saya peduli dengan lingkungan, khususnya di wilayah Muara Sungai Serut. Itu yang menjadikan saya membuka lahan ini,” kata Ansori, Jumat (31/01/2025).

Sebelum dikelola oleh Ansori, lahan tersebut tidak banyak dilirik oleh masyarakat sekitar. Bahkan, banyak yang menganggap lahan itu tidak akan pernah produktif.

“Selama ini semak belukar, tidak ada yang peduli dengan kawasan lahan ini,” ungkapnya.

Lahan ini memang terlihat mustahil untuk ditanam. Tekstur tanahnya berlumpur dan sedikit tergenang air. Letaknya berada di tengah Sungai Bengkulu, tidak jauh dari muara sungai. Untuk menjangkaunya, Ansori terlebih dahulu menggunakan sampan dan mendayung selama 5 menit. Kini lahan ini diisi oleh sejumlah tanaman.

“Iya ada nangka madu, matoa, nanas, padi, pokat, dan ada juga dua batang durian,” jelas Ansori.

Keberhasilan Ansori dalam mengelola lahan tersebut kini memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Sebagai bentuk apresiasi terhadap perjalanan panjangnya, Ansori memberi nama kawasan tersebut “Pulau Sakti”.

“Saya buat nama ini karena dulu banyak orang yang mengatakan apa yang ditanamkan disini tidak akan berkembang atau hidup,” lanjutnya.

Kendati demikian, Ansori pun membuka peluang bagi siapa saja yang ingin mengelola kawasan ini untuk tujuan lain, seperti menjadikannya sebagai kawasan wisata atau spot memancing.

“Saya terbuka lebar untuk yang ingin mengelola atau mengembangkan lahan ini, seperti restoran terapung atau spot mancing bebas. Itu kembali ke mereka,” tambahnya.

Ansori membuktikan bahwa dengan ketekunan dan perhatian terhadap lingkungan, lahan tidur dapat diubah menjadi sumber daya yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat. Ia berharap agar pemerintah dapat membantu dan memberikan fasilitas seperti bibit tanaman dan lainya.

“Kepada pemerintah ya dapat membantu saya seperti membuka lahan tidur ini terkhusus bantn seperti bibit tanaman,” tutup Ansori.