Tanggapi Aksi Protes Kelompok Studi dan Advokasi, Rohidin: Besok Tetap Pelantikan

KOTA BENGKULU – Terkait aksi protes yang dilakukan Kelompok Studi Dan Advokasi Bangkulu, menuntut Nurmansyah Samid tetap menjadi Penjabat Sekda (Sekretaris Daerah) Bengkulu Selatan (BS), membuat PLT Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah angkat bicara.

Dikatakan Rohidin, esok, pelantikan Yulian Fauzi sebagai Penjabat Sekda BS, akan tetap dilaksanakan, menggantikan posisi Nurmansyah Samid.

Menurut Rohidin, langkah yang dirinya ambil telah sesuai dengan alur yang ada, sesuai dengan Perpres (Peraturan Presiden) terbaru, dimana istilah PLT Sekda sudah ditiadakan dan diganti menjadi Penjabat Sekda, dengan umur jabatan tiga bulan.

“Sesuai perpres terbaru, sekarang tidak ada lagi istilah PLT Sekda, yang ada Penjabat Sekda, umurnya 3 bulan, jika selama 3 bulan dia tidak bisa merealisasikan proses seleksi Sekda Definitif, maka jabatan itu diambil alih oleh pemerintah diatasnya,” beber Rohidin, pada Senin (25/6/2018).

Penjabat Sekda, Kabupaten BS, sudah diberi kesempatan selama tiga bulan dan berakhir 16 Juni, maka sebagai bentuk sanksi, maka Gubernur memiliki wewenang untuk menunjuk atau menggantikan Penjabat yang baru.

“Bisa saja saya tetapkan, Penjabat Sekda itu Penjabat Provinisi, bisa saja, tapi kita untuk menjaga kondusifitas dan etika birokrasi, tetap kita tetapkan pejabat yang ada di BS,” imbuh Rohidin.

Ditambahkan Rohidin, pergantian Penjabat Sekda merupakan aturan mutlak, dan sudah menjadi sanksi kinerja, karena Nurmansyah Samid selama tiga bulan kepemimpinannya sebagai Penjabat Sekda, tidak bisa menyelesaikan proses pendefinitifan.

“Saya katakan tadi dengan teman-teman aksi, harusnya yang didemo itu pertama, selama 3 bulan kemaren tidak menjalankan proses pendefinitifan sekda,” ujarnya.

“Kedua, yang musti didemo itu, kalau saya memperpanjang, kalau saya perpanjang saya itu didemo karena aturannya tidak boleh, dan harus digantikan, ditunjuk baru, ini termasuk sanksi untuk BS,” tegas Rohidin.