Logo

Sempat Diprotes Warga, Pamsimas Desa Seguring Tetap Berlanjut

Rejang Lebong – Pembangunan instalasi pengolahan air bersih oleh program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Seguring, Kecamatan Curup Utara, terus berlanjut. Walapun sebelumnya ada penolakan warga.

Penolakan terjadi karena selama ini sumber air persawahan seluas 15 hektar, akan dibendung untuk mengisi instalasi air bersih yang dibangun Pamsimas.

“Telah disepakati bahwa pembangunan intalasi terus berlanjut dan akan dilakukan sistem pembagian air. Dimana ketika musim tanam tiba akan dialirkan ke sawah, dan jika sudah tidak terpakai lagi maka air akan dialihkan ke instalasi penampungan,” kata Kades Kota Pagu, Kecamatan Curup Utara, Irian Pendi, Senin (10/9/2018).

Katanya lagi, bahwa pembagian pemanfaatan air akan dituangkan dalam surat perjanjian, sehingga tidak ada yang protes, dari petani sawah ataupun warga yang memanfaatkan aliran Sungai Air Tik untuk kebutuhan air bersih rumah tangga.

Sementara menurut Fasilitator Program Pamsimas Kabupaten Rejang Lebong, Thomas Alfa Edison, bahwa usulan pembangunan sarana air bersih untuk Desa Kota Pagu telah ada sejak 2014, tetapi atas asas skala prioritas maka baru terlealisasi di 2018.

“Total anggaran untuk pembangunan instalasi air bersih sebesar Rp. 350.000.000, yang berasal dari program Pamsimas Rp. 245.000.000, 10 persen dari APBDes dan sumbangsih dari masyarakat 20 persen (terdiri dari 4 persen dana tunai dan 16 persen dalam bentuk gotong royong). Sedangkan sambungan untuk perpipaan hingga ke rumah warga akan dianggarkan pada APBDes 2019,” tambah Thomas.

Program Pamsimas menggunakan dana APBN, kegiatan ini merupakan bagian dari kinerja kabupaten, artinya jika 2018 serapannya rendah untuk Kabupaten Rejang Lebong maka tahun depan dana bantuan akan dikurangi oleh pemerintah.

Proses pengusulan dari masyarakat sudah dilakukan. Tetapi diakui memang koordinasi antar desa sangat kurang. Saat ini di Rejang Lebong, baru 30 persen desa yang memiliki akses air bersih yang aman dan sehat.

Polemik ini berawal ketika mata air Sungai Air Tik yang berada di Desa Seguring, biasa digunakan untuk mengaliri persawahan di Desa Seguring dan Desa Kota Pagu. Tetapi tiba-tiba Pamsimas akan menggunakan untuk bahan baku air bersih, yang juga sumbernya juga dari Air Tik. Bahkan saat ini telah dibuat instalasi dan bak penampungan air (reservoir).

Pada Senin siang, para pihak terkait diantaranya fasilitator program Pamsimas Rejang Lebong, Thomas Alpa Edison, Babinkamtibmas, Aipda Anwar S, Kades Kota Pagu, Irian Pendi, PPK Program Pamsimas Dinas PUPR Rejang Lebong, Luhur Budi Santoso dan warga sebanyak 15 orang meninjau langsung keberadaan mata air yang dipermasalhkan.

“Ini hanya kurang koordinasi saja, mata air ada di Desa Seguring, sementara pemanfaat di Desa Kota Pagu,” tutup Alpha.