Bengkulu News #KitoNian

Sejumlah Perguruan Ambil Sikap Terkait Polemik Pencoretan Nama Atlet

BENGKULU – Sejumlah perguruan dibawah naungan Pengurus Provinsi (Pengprov) FORKI Bengkulu mulai angkat bicara terkait polemik beberapa atlet yang terjaring dalam Training Center TC FORKI piala kasad 2019.

Pengurus Inkado Bengkulu mengatakan, pihaknya tidak mengambil sikap dalam menerima atau menolak kebijakan FORKI.

“Alasannya, sejak awal nama Twoson yang dicoret FORKI memang tidak memenuhi surat pemanggilan Training Center (TC). Kalau Twoson sih bukan dicoret tapi emang dia nggak pernah ikut TC, dan kalau Deri itu malah kita gak tahu siapa? Ko bisa namanya muncul,” ujar Fren.

Sementara Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Forki Rejang Lebong, yang juga Dandim Letkol Budi Wirman saat dikonfirmasi mengatakan akan mendalami dahulu masalah tersebut.

“Nanti, Saya dalami dulu, Makasih infonya,” tulis Budi melalui pesan WhatsApp, Kamis (14/03/2019) malam.

Sementara itu, sebelumnya, Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Provinsi FORKI Bengkulu Ariyanto mengaku pihaknya mencoret beberapa nama atlet selain M. Abdi Fallah, untuk ikut pemusatan latihan Kejuaraan nasional (kejurnas) Karate Piala KASAD 2019.

Fren mengkhawatirkan dengan munculnya kebijakan Binpres FORKI Bengkulu yang seperti ini, nantinya akan berdampak tidak baik bagi atletnya.

“Saya sih gak ada terima atau gak, kita cuma takutnya atlet yang berprestasi latihan terus, eh malah gak jadi diberangkatkan, kan kecewa. Tapi emang kita sudah mengantisipasi sudah jauh-jauh hari,” katanya.

Lebih lanjut, Fren menambahkan, dalam pemanggilan atlet tersebut seharusnya diberi penjelasan secara detail.

“Ini berangkat tidak, tapi malah ribut begini, kan aneh,” kata Fren.

Sementara, Fren sendiri mengaku sudah memperkirakan di Piala KASAD akan diundur. Maka dari itu Twoson difokuskan untuk mengikuti turnamen Kejurnas Inkado.

“Mendingan yang pasti-pasti aja dulu. Kasihan atlet kita dipermainkan sepertinya,” ujar Fren.

Lain halnya, teruntuk persoal dana yang menjadi salah satu alasan bagi Binpres. Fren menilai, hal seperti itu dapat dimusyawarahkan secara bersama-sama.

“Yang jelas semua itu bisa dibicarakan baik-baik, alangkah indahnya kalau kita pake jalur musyawarah. Kalau pun kita kekurangan uang, pasti akan ringan kalau duduk sama-sama, cari solusi dan tidak ada pihak yang dirugikan. Kita bangga kalau atlet Bengkulu bisa berprestasi terlepas dari mana perguruannya. Alangkah tidak enaknya kalau nantinya malah atlet yang buat mosi tidak percaya dengan FORKI Bengkulu. Jangan ada unsur yang lain, teaching poinnya adalah Kita pasti bisa. Kami selalu support (mendukung) untuk kemajuan karate Bengkulu,” tutup Fren.

Baca Juga
Tinggalkan komen