Berita Nasional dan Lokal #KitoNian

Pertanian Provinsi Bengkulu Peringkat 12 Nasional

Dr. Ir. Dwi Iswari, M. Sc didampingi Gubernur Bengkulu Dr. H. Ridwan Mukti, SH, MH saat menghadiri penyerahan alat (mesin) pertanian dan benih jagung Hibrida dan Pupuk NPk, Kantor Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Senin (14/11).

Dr. Ir.  Dwi Iswari,  M. Sc didampingi Gubernur Bengkulu Dr.  H. Ridwan Mukti, SH, MH saat menghadiri penyerahan alat (mesin) pertanian dan benih jagung Hibrida dan Pupuk NPk, Kantor Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Senin (14/11).
Dr. Ir. Dwi Iswari, M. Sc didampingi Gubernur Bengkulu Dr. H. Ridwan Mukti, SH, MH saat menghadiri penyerahan alat (mesin) pertanian dan benih jagung Hibrida serta Pupuk NPK, di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Senin (14/11).

bengkulunews.co.id – Bengkulu pertama kalinya mendapatkan peringkat dalam bidang pertanian. Ini salah satu sejarah besar Bengkulu meraih peringkat ke 12 secara nasional.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Dr. Hasil Sembiring, M. Sc yang diwakilkan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Dr. Ir. Dwi Iswari, M. Sc. P, di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Senin (14/11), mengatakan, Bengkulu baru pertama kali mendapat peringkat 12 nasional. Tetapi,  memang Bengkulu layak mendapat peringkat itu.

“Bengkulu memiliki banyak sumber daya pertanian yang nantinya bisa dikelolah secara maksimal,” katanya.

Disisi lain, Gubernur Bengkulu H. Ridwan Mukti, SH, MH, menyampaikan, jangan lagi berfikir menjadi pemakai alat-alat pertanian terus, tetapi juga harus berfikir menjadi produksi. “Boleh 50 tahun yang lalu berbanga dalam prodoksi pertanian. Sekarang berpikirlah kembali untuk membuat sendiri. Kita memiliki sekolah yang mampu menciptakan alat pertanian sendiri,” ujarnya.

Kedepan pertanian Bengkulu harus lebih maju lagi, lebih berkembang dan mandiri. “Bengkulu sudah lama memiliki sekolah dibidang pertanian yang berada di Kelobak. Sekolah itu sudah lama, semenjak Bengkulu masih menyatu dangan Sumatra Selatan,” pungkasnya.(cw6)

Baca Juga
Tinggalkan komen