Logo

Pengamat Politik Unib : Edi Sunandar dan Muslihan Berpeluang untuk Posisi Wagub

Bengkulu – Pengamat Politik Universitas Bengkulu (Unib) Mirza Yasben memprediksi ada dua nama kandidat kuat menduduki posisi wakil gubernur (Wagub) Bengkulu. Dua nama itu, Edi Sunandar (Nasdem) dan Muslihan (Hanura).

Mirza menyebut dua nama tersebut bukan berarti tanpa ada alasan yang jelas. Terkait Muslihan, menurut Mirza, beliau sudah berpengalaman dalam pemerintahan karena pernah menduduki kepala daerah dua periode di orde Baru.

Sedangkan Edi Sunandar seorang tokoh dari suku Rejang dan berlatar belakang pengusaha. Disamping itu, Edi Sunandar, lanjutnya, kader partai Nasdem sejak awal. Namun sayang DPW Nasdem Provinsi Bengkulu baru memunculkan dua nama yang diusulkan, yakni Dedi Ermansyah dan Rusli Yakub.

Berdasarkan informasi dihimpun, nama-nama yang diusulkan oleh partai pengusung mendampingi Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, untuk sisa masa jabatan 18 bulan lagi yaitu, Heliardo (PKB), Muslihan (Hanura), Harmedi Rian (PKPI), dan Dedi Ermansyah dan Rusli Yakub (Nasdem).

“Tidak semua nama yang diusulkan bisa mendampingi beliau (Gubernur Bengkulu). Tentunya nama-nama itu nanti akan di pilih lagi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bengkulu,” ujar Mirza, kepada bengkulunews.co.id, Senin (27/5/2019).

Sebelumnya, nama kader dari partai Nasdem, Edi Sunandar juga sempat digadang-gadangkan kandidat kuat wagub Bengkulu. Namun dalam perjalananya, nama Edi Sunandar tidak diusulkan oleh DPW Nasdem Provinsi.

Padahal sebagaimana diketahui, Edi Sunandar kader Nasdem sejak awal dan dikenal dekat dengan Rohidin Mersyah, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua DPD Nasdem Kepahiang. Ditambah dia saat ini menjabat sebagai Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu.

“Namun sayang, dari pihak partainya tidak mengusulkan atau tidak mengirimkan nama Edi Sunandar,” imbuh Mirza.

PKB Bisa Merekomendasikan dari Luar Partai

Ketua DPW Partai PKB Provinsi Bengkulu Heliardo menyebut partai PKB bisa saja merekomendasikan nama dari luar internal partai. Namun mekanisme nama-nama yang bakal direkomendasikan akan melalui persetujuan dalam rapat internal partai PKB.

“Iya, terkait rekomendasi dari internal partai bisa saja mengusulkan dari nama partai lain. Namun harus ada persetujuan internal,” ujar Ketua DPW PKB yang juga mantan anggota DPRD Provinsi Bengkulu ini.

Untuk diketahui, Rohidin Merysah pada pilgub 2015 adalah Wakil Gubernur Bengkulu dari Gubernur Ridwan Mukti.

Rohidin dilantik menjadi Gubernur definitif pada 10 Desember 2018 oleh Presiden Joko Widodo, di istana negara setelah Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi mantan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, yang tersangkut kasus OTT oleh KPK pada Juni 2017 terkait “fee proyek” jalan Provinsi Bengkulu.

Penulis : Aan Ade Do