Bengkulu News #KitoNian

MPR RI Ajak Mahasiswa Dalami Empat Pilar Kebangsaan

Anggota MPR Mohammad Toha saat memberikan pemahaman empat pilar di depan ratusan mahasiswa UMB
Anggota MPR Mohammad Toha saat memberikan pemahaman empat pilar di depan ratusan mahasiswa UMB

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Cukup gencar Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) mensosialisasikan empat pilar kebangsaan. Sosialisasi ini untuk mencegah terjadinya radikalisme, sara, narkoba dan terorisme yang lagi marak saat ini.

MPR ingin masyarakat khususnya mahasiswa mendalami makna dari empat pilar kebangsan yaitu Pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika. Karena, satu-satunya jalan dalam menyelamatkan bangsa dan negara ini adalah dengan paham empat pilar kebangsaan itu.

Seperti dikatakan Anggota MPR RI, Muhammad Toha, negara Indonesia dikepung dua sisi. Sebelah kiri liberalisme dan sebelah kanan fundamentalisme.

“Sedangkan Indonesia sendiri adalah pluralisme. Kedua-duanya tidak menguntungkan bagi Indonesia. Fundamental hanya rukun dengan sesamanya saja, yang lain dianggap kafir dan tidak mausiawi. Ini sara yang sangat mengawatirkan” ujarnya.

Dijelaskannya, dari sebelah liberalisme banyak, seperti kapitalisme, hedonisme, egoisme dan yang lainnya. Ini menjadi tantangan bagi bangsa, salah satu contohnya yang terjadi, dalam satu apartemen, manusia tidak saling mengenal.

Baginya, ini menjadi persoalan bangsa ini yang menganut Pancasila. Pancasila adalah jalan tengah, maka bangsa ini harus benar-benar paham makna Pancasila, mulai dari siapa yang membuatnya, apa saja nilai-nilai yang terkandung dan makna di dalamnya.

“Niai-nilai Pancasila berasal dari akar budaya kita, keyakinan dan keagamaan kita, dari tradisi kita yang baik dan masih banyak lagi yang lainnya. Yang pasti, akarnya dari kita semua,” terangnya.

Ratusan mahasiswa yang antusias ingin memahami empat pilar kebangsaan ini

Dalam sosialisasi ini, Anggota MPR RI, Dr. Ir. Hetifa Sjafudin, juga menyampaikan, UUD 45 sudah 4 kali diamandemen. Hal ini berpengaruh pada struktur negara Indonesia saat ini.

“Sekarang tidak ada lagi yang tinggi dan tertinggi. Kini semua kedudukan sama. DPA hilang dan muncul lembaga baru, seperti Komisi Yudisial dan Mahkamah Konstitusi,” ungkapnya di hadapan ratusan mahasiswa.

Di sisi lain, Dekan Fakultas Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) yang juga sebagai penyelenggara kegiatan, Dr. Susiyanto, M.Si, mengharapkan mahasiswa dapat memaknai filsafat hidup dan dasar negara ini yakni Pancasila.

“Mahasiswa menjadi tahu bagaimana menangkal idelogi dari luar yang ingin merusak bangsa dan negara ini, hingga memperkokohkannya,” tuturnya.

Sosialisasi empat pilar MPR RI ini dibuka langsung oleh Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Mahyudin, ST, M.Si. Hadir pula Rektor UMB Dr. H. Ahmad Dasan, SH, MA.

Baca Juga
Tinggalkan komen