Logo

Kue Tradisional Pukis Tak Lekang Oleh Waktu

BENGKULU – Kue pukis atau disebut pukis adalah makanan ringan tradisional Indonesia yang terbuat dari adonan berbahan dasar tepung terigu dan dimasak dalam wajan cetakan khusus.

Kue tradisional ini sudah menyebar hampir seluruh pelosok Indonesia dengan nama dan varian yang berbeda-beda terkhusus di Bengkulu.

Salah satu pedagang Kue Lupis, Lubis mengaku ia memulai usaha kue pukis sejak tahun 2006, awalnya ia tertarik membuka usaha tersebut karena terinsipirasi oleh temannya.

“Awal ke Bengkulu saya langsung buka usaha pukis, dulu waktu saya merantau saya lihat teman saya jualan pulis, akhirya saya juga coba sampe sekarang,” katanya.

Kala itu modal yang dikeluarkan nya sebesar Rp50 ribu, namun siapa sangka kue pukis yang ia jual laris dan masih diminati hingga saat ini.

Walaupun kue pukis termasuk cemilan tradisional. Namun peminat nya tidak hanya orang dewasa saja  tetapi semua kalangan.

“Kalau untuk peminatnya ini dari semua kalangan, baik dari anak kecil sampai dengan orang dewasa, karena kan kue pukis ini lembut dan rasanya juga tidak terlalu manis jadi cocok dinikmati oleh siapa saja,” tambahnya.

Lubis salam sehari mampu menjual kurang lebih 6kg adonan pukis yang menghasilkan setara Rp 500 ribu untuk pendapatannya.

Kue pukis yang dijualnya ini memiliki dua varian rasa, yakni rasa coklat dan rasa kelapa tentunya dengan harga yang terjangkau.

“kalau yang kelapa harganya 1.000 perbuah, kalo coklat isi 8 itu 5.000,” jelasnya.

Bagi anda yang ingin menikmati kue pupisnya ini, bisa langsung datang ke daerah pasar kampung atau disekitar daerah tersebut.

“Kalau pagi saya dipasar, kalau siangnya di sekolah kalau mau boleh datang langsung ke pasar kalo pagi,” tutupnya.