Logo

Kue Lumpang Jajanan Tradisional yang Mulai Langka

Kue Lumpang Jajanan Tradisional yang Mulai Langka

BENGKULUKue lumpang yang berasal dari daerah Palembang ini merupakan kue tradisional yang kini keberadaannya sudah sangat langka. Padahal kue ini memiliki tekstur begitu lembut dan legit serta rasanya yang manis.

Diberi nama kue Lumpang karena bagian tengah kue terdapat cekungan atau lumpang. Lumpang sendiri merupakan alat tradisional yang umumnya digunakan masyarakat untuk menumbuk padi.

Meskipun berasal dari daerah Palembang, namun kue tradisional ini sudah menyebar hampir seluruh Indonesia termasuk di Bengkulu.

Salah satu pedagang Kue Lumpang, Heru mengaku awalnya ia menawarkan kue lumpang kepada teman-temannya karena melihat jarang sekali ada yang menjual kue tradisional ini. Namun, seiring berjalannya waktu ia pun membuka lapak sendiri.

“Kue tradisional ini sudah mulai jarang ada yang buat, karena melihat rasanya yang manis lembut dan legit pas dimakan oleh semua kalangan,akhirnya saya coba tawarkan,” katanya pada Bengkulunews.co.id, Selasa (12/12/2023).

Biasanya bahan utama untuk pembuatan jajanan ini adalah tepung beras, tepung maizena atau jagung, kelapa parut kukus, air gula aren, air gula pasir.

Namun, Kue lumpang tradisional buatan heru ini hanya memakai tepung beras serta gula aren saja dan topping kelapa kukus.

“Untuk pembuatannya sekitar 20 menitan, semunya kita kukus jadi lebih sehat karena tidak memakai minyak atau goreng gitu,” jelasnya.

Walaupun kue lumpang termasuk kue tradisional. Namun peminatnya tidak hanya orang dewasa saja  tetapi juga remaja karena rasanya yang lembut jadi cocok untuk dimakan siapa saja.

“Alhamdullilah ya walaupun tradisional dan memang lebih banyak peminatnya orang dewasa, tapi ada juga anak-anak remaja yang suka nanyain Lumpang,” ujarnya.

Kue lumpang heru ini dibandrol dengan harga Rp.5.000 untuk satu mika dengan isi 4 pcs/mika.

“Sehari kita bisa menghabiskan lumpang ini sekitar 40 mika,” tutupnya.