Logo

Kritik harus Berpegang pada KEJ dan UU Pers

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bengkulu, Zacky Antoni. Foto Alwin

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bengkulu, Zacky Antoni mengatakan, peran pers sebagai pengkritik pemerintah, merupakan kontribusi yang positif bagi pembangunan.

Hal ini disampaikan Zacky, saat dialog Publik PWI Bengkulu dengan Tema Optimalisasi Peran Pers dan Generasi Muda, dalam Menjaga NKRI dan Menangkal Provokasi Isu Rohingya, Kamis (19/10/2017).

Diterangkan Zaky, kritik yang dilontarkan pers bukanlah kritik yang ingin memojokkan. Namun, terang Zacky, hal tersebut untuk meluruskan arah pembangunan agar sesuai dengan aturannya. Peran ini harus diperkuat.

”Bayangkan kalau pers tidak lagi mengkritik. Tidak ada obat bagi bangsa. Nah, disitulah peranan pers yang bisa kita optimalkan,” kata Zacky.

Akan tetapi, sampai Zacky, kritik yang dilontarkan harus berpegang kepada aturan yang berlaku. Seperti, kode etik jurnalistik (KEJ) dan UU No 40 tahun 1999 Tentang Pers.

”Supaya tumbuh pemahaman dikalangan generasi muda dan praktisi pers bahwa kita harus bersama-sama menjaga bangsa ini. Jalankanlah fungsi yang sudah diberikan UU kepada kita sebaik mungkin, jangan disalah gunakan,” jelas Zacky.