Logo

Kota Bengkulu Mulai Operasikan Tapping Box Pajak

KOTA BENGKULU – Kota Bengkulu tahun ini akan memulai program tapping box disetiap lokasi, diantaranya hotel, restaurant, serta tidak menutupi tempat-tempat hiburan.

Tapping box sendiri, ialah alat yang berfungsi untuk mencatat dan menangkap semua transaksi yang kemudian dicetak oleh printer point of sales, dengan tujuan transparansi pembayaran pajak oleh wajib pajak yang memiliki usaha-usaha tersebut.

“Satu hal yang harus dipahami bahwa itu bukan mengambil keuntungan dari pengusaha, tetapi itu memang hak pemerintah untuk membangun jalan, rumah sakit, dan lain sebagainya, ” ujar Helmi, Rabu (3/10).

Lebih lanjut kata Helmi, saat ini, di Kota Bengkulu dari 100 unit tapping box, 20 diantaranya sudah mulai berjalan, bersamaan dengan itu, transparansi pajak usaha di kota pun mulai terlihat.

Selain itu, hotel, rumah makan dan tempat hiburan merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)  yang cukup menjanjikan, oleh karena itu, tapping box juga mendorong PAD Kota Bengkulu.

“Sekarang ada sekitar 100 unit, baru berjalan sekitar 23, kelihatan betul dalam satu minggu ini bagimana pemerintah bisa tahu persis berapa sesungguhnya pendapatan kita dari sektor pajak khusus untuk rumah makan dan perhotelan,” bebernya.

Helmi juga menambahkan, Pemkot Bengkulu akan membentuk tim untuk terjun langsung ke lapangan guna berkomunikasi dengan para pelaku usaha terkait wajib pajak melalui tapping box tersebut.

“Pemkot telah membentuk tim, untuk datang ke seluruh wajib pajak (WP) menjelaskan, ini bukan untuk mengambil keuntungan kepada pengusaha namun ini adalah hak pemerintah, setiap orang yang nginap di hotel, setiap orang yang makan dia juga bayar pajak, otomatis dipotong dan itulah yang disampaikan dengan pemerintah,” jelas Helmi.

Sementara itu, owner rumah makan Siantar Pantai Panjang yang mulai menggunakan tapping box, Akbar Fanbela mengaku, tapping box menjadi terobosan positif dari pemerintah dan membuat usaha lebih wajib pajak.

“Kita lebih wajib pajak, kalau masih ada kesesuaian itu kita tidak terbebani,” kata Akbar.