Keluarga Korban Duga Anaknya Dianiaya, Bukan Karena Minum Alkohol dan Makan Durian

Dwinka Kurniawan
Keluarga Korban Duga Anaknya Dianiaya, Bukan Karena Minum Alkohol dan Makan Durian

BENGKULU Seorang warga Kelurahan Semarang, Kota Bengkulu, meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara setelah menjalani perawatan selama 10 hari.

Korban yang diketahui masih berusia 12 tahun dan duduk di bangku kelas 1 SMP itu menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu siang, dan telah dimakamkan oleh keluarganya.

Korban sebelumnya diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi durian dan tuak secara bersamaan saat memancing di sebuah empang di kawasan Semarang. Keracunan alkohol diduga menjadi penyebab utama korban dilarikan ke rumah sakit.

Namun, pihak keluarga membantah tuduhan tersebut. Tajudin, kakek korban, menyatakan bahwa cucunya tidak mengonsumsi alkohol.

“Dibawa dia ke sini, diantarnya, pakai baju tidak, kepala posisinya pecah. Terus saya pegang kepalanya, begitu dipegang tidak ada itu kesetrum atau kemasukan. Terus bawa ke rumah sakit,” ujar Tajudin.

Tajudin juga menyebut adanya luka sayatan di bagian kepala kanan korban yang asal-usulnya hingga kini belum diketahui. Hal ini semakin memunculkan dugaan bahwa korban mengalami tindak penganiayaan sebelum meninggal dunia.

Sementara itu, kasus ini telah dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Bengkulu atas tuduhan penganiayaan anak.

Kanit PPA Sat Reskrim Polresta Bengkulu, IPDA Nava Nur Arrafa, menyatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut. “Kami akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut di lain hari,” ujar IPDA Nava.

Hingga kini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban, termasuk dugaan penganiayaan yang menjadi perhatian keluarga dan masyarakat.