Kadis ESDM Mengaku Tidak Tahu Kapan Polemik SUTT Seluma Tuntas

Handi Handi
Kadis ESDM Mengaku Tidak Tahu Kapan Polemik SUTT Seluma Tuntas

BENGKULU – Menanggapi keluhan warga Padang Kuas terkait keberadaan Tower SUTT, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Doni Swabuana, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti masalah tersebut sesuai kesepakatan.

“Kita hari ini sudah ketemu, dan rapat serta kembali bersepakat untuk menindaklanjuti yang sudah disepakati seperti melibatkan pihak akademisi,” kata Doni, Jum’at (14/02/2025).

Doni menjelaskan bahwa salah satu langkah yang diambil adalah melibatkan pihak akademisi untuk melakukan survei dan penelitian terkait indikasi medan listrik dan medan magnet yang diduga menjadi penyebab dari berbagai keluhan dan tuntutan warga.

Saat ini, Doni mengungkapkan pihaknya masih menunggu surat dari pihak Kanopi terkait pendanaan penelitian tersebut. Surat tersebut akan menjadi dasar untuk melanjutkan proses koordinasi dengan pihak akademisi.

“Kami menunggu suratnya, yang akan menjadi dasar bagi kami untuk melanjutkan koordinasi dengan akademisi, dalam hal ini Universitas Bengkulu (UNIB), untuk meminta bantuan personil,” tambah Doni.

Selain melibatkan akademisi, Doni juga menjelaskan bahwa pihaknya akan menggandeng surveyor dari lembaga yang memiliki sertifikasi, seperti Sucofindo atau lembaga lainnya, untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian tersebut objektif dan berimbang.

“Surveyor yang akan terlibat adalah konsultan yang memiliki sertifikasi. Jadi, bukan dari PT TLB yang memeriksa sendiri,” tegas Doni.

Doni juga menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menerima hasil penelitian apapun yang akan diperoleh setelah melibatkan akademisi, surveyor, dan pihak terkait lainnya.

“Apapun hasilnya nanti, kami akan menerima dengan lapang dada, dan pastinya dapat diterima oleh semua pihak,” ujarnya.

Namun, Doni belum dapat memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan terhadap indikasi medan listrik dan medan magnet dari Tower SUTT tersebut, karena masih menunggu tanggapan dari pihak akademisi dan surveyor.

“Saya kurang tahu berapa lama itu, karena kita tunggu juga dari tanggapan pihak akademisinya, atau bersedia atau tidak bersedia, pasti menunggu waktunya,” tutup Doni.