Logo

Ini Sosok PNS Pertama di Indonesia

Ini Sosok PNS Pertama di Indonesia

BENGKULU – Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah dambaan setiap orang, bagaimana tidak. Jika Anda berprofesi sebagai PNS banyak keuntungan yang didapatkan seperti tunjangan dan kemudahan dalam berbagai hal, selain itu Anda tidak perlu mengkhawatirkan masa tua Anda nantinya.

Karena dari itu setiap orang, berlomba-lomba agar dapat berada di posisi tersebut. Perlu Anda tau, ada sosok yang pertama kali menjadi PNS loh. Siapakah Dia?

Sri Sultan Hamengkubuwono IX rupanya adalah PNS pertama di Indonesia, hal tersebut benar faktanya lewat unggahan akun resmi pemerintahan daerah Yogyakarta di Twitter yakni @human_jogja pada pada tanggal 29 November 2019 lalu. Dalam unggahan tersebut terlihat foto kartu keanggotaan PNS milik Sri Sultan.

“Tahukah sedulur, bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah PNS pertama di Indonesia dengan NIP (Nomor Induk Pegawai) 010000001,” tulis @humas_jogja dalam unggahannya tersebut.

Dalam kartu keanggotaan PNS itu, terdapat foto Sri Sultan serta data pribadi lainnya. Seperti NIP, nama, Tanggal lahir dan tahun jadi pegawai. Sri Sultan rupanya sudah menjadi PNS sejak tahun 1940, yang tertulis dalam kartu tersebut.

Tidak lupa kartu tersebut juga ditanda tangani oleh Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) A.E Manihuruk, yang juga mengangkat dan melegalkan Sri Sultan sebagai seorang PNS.

Sri Sultan menjadi seorang PNS rupanya memiliki alasan tersendiri, rupanya Ia juga merupakan penguasa Yogyakarta ke 9. Dengan nama asli Gusti Raden Mas Dorodjatun, dirinya menjabat sebagai penguasa sejak tahun 1940 hingga 1988.

Dirinya juga pernah menjadi wakil presiden ke 2 Indonesia pada tahun 1973-1978 dan juga merupakan wakil Perdana Menteri ke 5 pada tahun 1950. Walaupun memiliki darah bangsawan, dirinya merupakan sosok yang kerap kali banyak menolong Indonesia dimasa-masa awal berdiri.

Salah satu bantuan yang diberikan yakni pada masa Agresi Militer Belanda usai Indonesia merdeka, saat itu perekonomian sangat buruk. Negara sudah tidak memiliki kas lagi, pertanian dan industry rusak akibat bombardier Belanda yang ingin merebut Kembali kekuasaannya di Indonesia.

Belanda juga melakukan Blokade ekonomi yang membuat perdagangan dengan luar negeri terhambat, sehingga menyebabkan kekeringan dan kelangkaan bahan pangan. Agar roda pemerintahan RI teteap berjalan, Sri Sultan menyumbangkan sekitar 6 juta gulden yakni mata uang Belanda pada zaman itu dari kekayaan yang dimilikinya. Untuk membiayai pemerintahan dan Sri Sultanpun menjadi PNS pertama.