Logo

Industri Jasa Keuangan di Bengkulu Harus Sehat dan Kredibel

Kepala OJK Perwakilan Bengkulu, Yan Safri

Kepala OJK Perwakilan Bengkulu, Yan Safri

 

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Industri keuangan berperan penting untuk menjadi aset dalam pembangunan ekonomi Bengkulu. Untuk mencapai itu, industri jasa keuangan harus tetap sehat dan kredibel.

Kepala Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Bengkulu yang juga merupakan Direktur Bank Bengkulu, Agus Salim. mengatakan, untuk mendorong industri keuangan di Provinsi Bengkulu untuk berperan membangkitkan ekonomi Bengkulu.

Dirinya mengajak semua pihak yang tergabung dalam FKIJK membangun langkah-langkah bersama agar industri keuangan kredibel.

“Dengan industri keuangan yang kredibel, dia meyakini, akan menjadi aset dalam menghadapi persoalan-persoalan ekonomi ke depan,” ungkapnya usai acara Senam masal yang digelar FIJK di Sport Center Bengkulu, Jum’at (8/4/2017) pagi.

Untuk mencapainya, Ia mendasarinya pada pilar penting yakni industri keuangan harus tetap stabil dan dikelola dengan profesional, serta didukung oleh tata keuangan yang baik sebagai dasar serta industri keuangan harus memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian daerah dan nasional. Perbankan, asuransi, dan pasar modal harus memiliki peran untuk membangun perekonomian nasional.

“Kalau itu dilakukan, industri keuangan akan menjadi aset dalam membangun kesejahteraan masyarakat,” sambungnya

“Jadi perlu kita ciptakan produk-produk yang dibutuhkan seluruh lapisan masyarakat. Industri keuangan harus mempersiapkan diri, pasar harus diperdalam,” sambungnya lagi.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu, Yan Syafri mengatakan industri keuangan harus mudah diakses hingga ke pulau-pulau dan desa-desa terpencil. Industri keuangan harus inklusif, tidak eksklusif dan bukan cuma di kota-kota besar.

“Ini penting. Kita harus mampu membuka akses kepada mereka yang kecil-kecil dan middle income group yang tumbuh cepat,” ucapnya.

Menurutnya, kalangan menengah itu biasanya tinggal di kota-kota besar dan berpendidikan tinggi. Bahkan, dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan jumlahnya akan mencapai 100 juta orang.

“Itu potensi besar sehingga industri keuangan harus bisa mengakomodasi kebutuhan keuangan mereka,” tutupnya.