Logo

HMI Tuntut Wakil Rektor III IAIN Dicopot

Demo HMI di kampus IAIN Bengkulu

Demo HMI di kampus IAIN Bengkulu

KOTA BENGKULU – Puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bengkulu menuntut Wakil Rektor III Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu meminta maaf dan melepaskan jabatannya.

Tuntutan itu disampaikan melalui aksi yang digelar di depan gedung Rektorat IAIN Bengkulu pada Kamis (29/3/2018), pasca petugas keamanan kampus membubarkan dan melepas Bendera HMI di stand pendaftaran Latihan Kader I (LK ) HMI Komisariat IAIN, pada Rabu (28/3/2018).

“Kami meminta IAIN untuk menginstruksikan Warek III meminta maaf karena telah mencoreng identitas kami. Kedua kami menuntut Warek III harus mundur karena tidak objektif dalam menjalankan tugasnya,” kata Kabid PTKP HMI cabang Bengkulu, Dede Irawan, Kamis (29/3/2018).

Selain itu, masa juga meminta atribut yang diambil oleh petugas keamanan agar dikembalikan.

“Kejadian yang tidak mengenakkan, sore kemaren stand pendaftaran LK I dibubarkan. Hal yang lebih tidak mengenakkan adalah atribut, simbol dan identitas kami disita dan hingga detik ini masih disita,” pungkas Dede.

Padahal, menurut Dede, kader HMI telah membuka stand di luar wilayah kampus.

“Kami tidak menyalahi aturan kampus, karena kami membuka stand di luar kampus tapi ternyata tetap saja kami dibubarkan,” jelasnya.

Tindakan Samsudin ini dianggap diskriminatif, lantaran ada OKP lain yang tetap diperbolehkan membuka pendaftaran kader di luar ataupun di dalam kampus.

Sebagai langkah lanjutan, HMI telah melaporkan Samsudin ke polisi atas tuduhan perbuatan yang tidak menyenangkan. HMI juga mengancam akan membawa massa gabungan dari beberapa OKP dengan jumlah besar, jika tuntutan yang mereka sampaikan tidak diindahkan.

Disisi lain, Wakil Rektor I IAIN Bengkulu, Zulkarnain yang sempat menemui massa mengatakan, bahwa Warek III belum dapat ditemui lantaran sedang berada di luar kota. Namun, ia sebagai salah satu pimpinan kampus meminta maaf atas perbuatannya.

Zulkarnain juga meminta seluruh kader HMI, baik mahasiswa ataupun staf pengajar di IAIN tidak memperkeruh suasana dengan memprovokasi.

“Dosen sini ada juga HMI, saya minta dosen juga jangan ngompori mahasiswa,” kata Zulkarnain.

Ia juga mempersilahkan kader HMI untuk bertemu langsung dengan Warek III dengan syarat tidak boleh ada kader HMI yang berasal dari luar kampus IAIN.

“Silahkan Warek III yang berbicara sejelas jelasnya nanti, kalau ketemu. Tapi yang berbicara adalah HMI dari komisariat IAIN Bengkulu. Secara pribadi sebagai pimpinan saya mohon maaf,” demikian Zulkarnain.