Logo

Bakar Pondok Mertua Pria Bersenpi Kena Timah Panas

MH dan FR yang telah diamankan di Polres Kepahiang

KEPAHIANG, bengkulunews.co.id – Polsek Ujan Mas membengkuk pria bersenjata api (senpi) berinisial MH. Pasalnya, ia membakar pondok mertuanya sendiri yang ketahuan oleh warga sekitar.

Tidak hanya itu, MH juga merampas sepeda motor milik warga yang melintas untuk melarikan diri.

Informasi terangkum, bermula pada Senin (24/07/2017) sekitar pukul 20.00 WIB setelah ia cekcok dengan istrinya DV. Istrinya kabur ke Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas sehingga tak mau pulang lagi ke Linggau.

MH pun gelap mata sehingga mendatangi rumah mertuanya dan mengancam. Tak hanya sampai di situ, MH pun membakar pondok mertuanya tetapi ketahuan oleh warga sehingga dikepung dan mampu melarikan diri.

Dalam proses pelarian itu, MH yang membawa senpi menodong dan merampas sepeda motor Supra milik warga untuk melarikan diri.

DV melaporkan MH ke Polsek Subsektor Seberang Musi dan laporan tersebut langsung diback up oleh semua Polsek dari Beliti Ilir sampai ke Kepahiang dan berjaga di halaman masing-masing. Proses pengepungan selama 1 hari 1 malam tersebut membuahkan hasil karena pada hari Selasa sekitar pukul 23.00 WIB ditemukan sepeda motor merk Supra dengan nopol BD 3681 GH di sekitar Daspetah. Motor tersebut ditemukan dengan kondisi tanpa pengendara karena tali gasnya putus, Polsek Kepahiang melakukan penyusuran disekitar sana dan mendapati pelaku di Kelurahan Ujan Mas.

Ketika pelaku tertangkap, ia sempat melawan petugas sehingga petugas menembakkan timas panas dikaki korban. Akan tetapi disana tidak ditemukan senpi yang diduga dibuang ketika proses pengejaran.

Sekiranya pukul 08.00 WIB pagi, Senpi tersebut ditemukan di salah satu rumah warga di kelurahan Ujan Mas. Kapolres Kepahiang AKBP Pahala Simanjuntak melalui Kasat Reskrim AKP Choiril Akbar, menyatakan bahwa saat ini pelaku sudah diamankan.

“Pelaku yang diamankan sejumlah 2 orang yaitu MH dan FR, Sedangkan untuk 1 orang lagi masih DPO, dan untuk LP nya yaitu pengancaman, perampasan sepeda motor serta pembakaran pondok,” tutup Choiril.