Logo

Anjal dan Gepeng Kembali Dijaring karena Bukan Warga Kota Bengkulu

BENGKULU – Dinas Sosial Kota Bengkulu kembali menjaring anak jalanan (anjal) serta gelandangan dan pengemis (gepeng) di simpang-simpang jalan Kota.

Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu Sahat M Situmorang menyampaikan, gepeng dan anjal yang terjaring bukanlah warga asli Kota Bengkulu.

“Yang kita temukan akhir-akhir ini bukan warga kota tapi sudah warga di luar Kota Bengkulu karena kita selama satu tahun penuh mensosialisasikan kepada warga kota dan orang-orang yang berkunjung,” ujar Sahat pada bengkulunews.co.id, Rabu (24/01/2024)

Sahat mengatakan penjaringan ini dilakukan untuk menemukan apa saja alasan anjal dan gepeng sampai berada di jalan. Ini telah diatur dalam Perda Nomor 7 Tahun 2017 tentang penanganan anak gelandangan dan pengemis.

“Kita punya semangat mewujudkan Kota Bengkulu tanpa anak gelandangan, jalanan dan pengemis caranya adalah bagaimana kita menemukan alasan-alasan mereka ada di jalan,” kata sahat

Kadis Sosial Kota ini juga menjelaskan pihaknya melakukan klasifikasi dan memberikan pengarahan serta solusi bagi anjal dan gepeng yang terjaring.

“Yang pasti kalo yang kita temukan ini adalah alasan kemiskinan artinya kita akan menyelesaikan masalah kemiskinan,” terang sahat

“Tapi kalo masalahnya bukan masalah kemiskinan alasan untuk menjadikan pekerjaan atau bergantung hidup jadi pengemis sementara perda kita melarang kita akan mengasesmen dulu meyakinkan bahwa apakah dia tau perda ini, itu yang harus kita edukasi,” sambungnya.