

BENGKULU – Kepala Sekolah SMA Negeri 5, Bihanudin, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama yang dihadapi pihak sekolah adalah ruang laboratorium yang digunakan sebagai ruang belajar oleh para siswa.
“Karena ruang laboratorium kita itu masih dipakai untuk ruang belajar,” kata Bihanudin, Selasa (21/01/2025).
Menurutnya, ruang laboratorium seharusnya difungsikan untuk kegiatan praktek yang mendukung pembelajaran siswa.
“Ruang laboratorium ini sangat penting untuk praktek siswa, karena itu harus menjadi tempat yang layak untuk mendukung proses pembelajaran ,” tuturnya.
Selain masalah penggunaan ruang laboratorium, Bihanudin juga mengaku masih kekurangan fasilitas ruang kelas yang ada di sekolah tersebut.
Saat ini, banyak siswa yang terpaksa menempati ruang-ruang yang tidak memadai sebagai ruang belajar.
“Iya, laboratorium dan ruang kelas yang masih kurang juga,” ungkapnya.
Bihanudin meminta agar pemerintah menindaklanjuti permintaan ini, mengingat semakin banyaknya siswa yang harus ditempatkan dalam ruang yang terbatas.
“Kalau ada dana otomatis pemerintah tidak tinggal diam. Dia memperhatikan kondisi dan keadaan sekolah yang ada,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Plt. Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, menyatakan bahwa pihaknya akan segera memastikan anggaran yang dibutuhkan, khususnya dari Dana Alokasi Khusus (DAK), untuk pembangunan fasilitas di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu.
“Nanti kita lihat DAK, kalau itu sudah ada nanti, kita akan tingkatkan. laboratorium itu bisa jadi dua tingkat,” tutupnya.
Tidak ada komentar.