

BENGKULU – Tiga hari pasca dibuka Festival Tabut tahun 2024, sejumlah pedagang yang berjualan di arena Festival tabut mengeluhkan banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang membuka lapak penjualan di Tengah jalan.
Hal tersebut menurut pedagang mengakibatkan sering terjadinya kemacetan hingga pengunjung saling berdesakan saat masuk ke area festival tabut.
Bahkan, akibat lainnya yaitu pedagang mengaku dengan adanya PKL liar ini omset dagangan menurun, karena banyak pengunjung tak mau singgah berbelanja akibat penumpukan pengunjung dan banyak pengunjung yang menjadi korban pencopetan karena saling berdesakan di lokasi tersebut.
Darna salah seorang pedagang di arena festival tabut mengatakan, dirinya sangat rishi dan terganggu dengan adanya PKL liar itu. Padahal sebelumnya, kata dia sesuai kesepakatan antara pedagang dan pihak penyelenggara, area jalan tak diperbolehkan adanya lapak dagangan.
“Kalau keluhan saya setiap tahun itu pedagang kaki lima tidak ada di Tengah jalan. Ternyata dengan kejadian ini sering kecopetan. Omset kami juga terus menurun karena PKL ini,” kata Darna, Selasa (9/7/2024).
Pedagang meminta pihak penyelanggara menertibkan PKL yang berjualan menutup jalan di lokasi tersebut.
Tidak ada komentar.