
BENGKULU – Menjelang hari raya idul Fitri, kebiasaan membeli baju baru untuk merayakan momen spesial ini mulai bergeser. Kini, semakin banyak masyarakat yang beralih ke baju thrift atau pakaian bekas impor sebagai pilihan utama mereka, salah satu tempat berburu baju thrift yang ramai peminat ada di pasar Panorama, Kecamatan Singgaran Pati, Kota Bengkulu.
Salah seorang pengunjung yang kebetulan memilih baju thrift untuk persiapan hari raya idul Fitri, Faizal Apriansya mengaku bila ia lebih senang membeli baju thrift/bekas impor karena harga yang terjangkau namun kualitas tetap sama dengan baju baru.
“Untuk harga baju thrift itu lebih murah, dan sangat terjangkau untuk para pelajar seperti saya, harganya juga sangat ramah dikantong ketimbang beli baju baru, dan untuk kualitas juga baju thrift ini sama dengan baju baru asal kita pintar memilih brand nya,” kata Faizal, Selasa (24/03/2025).
Salah satu pedagang baju thrift, Irma mengaku bila mereka mulai kebanjiran pelanggan. Tren pakaian bekas impor yang semakin diminati masyarakat membuat pasar thrift kian ramai, terutama di minggu terakhir sebelum lebaran.
Banyak pembeli berburu pakaian branded dengan harga miring, mencari alternatif lebih hemat dibandingkan baju baru di mall atau toko ritel.
“Dari beberapa hari kebelakang udah mulai rame, dari pagi sudah agak rame juga karena kan ini udah mendekati lebaran kalau untuk omset lumayan stabil lah apalagi ini belum h-3 lebaran biasanya semakin dekat lebaran semakin ramai, untuk harga ga ada kenaikan tetap sama seperti hari biasa,” tambah Irma.
Penulis: Aisyah Ramadania
Mahasiswi Universitas Dehasen Bengkulu
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!