Tanda-tanda Penyakit Kusta yang Harus Diketahui
Kusta atau lepra merupakan penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi hingga saluran pernapasan.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, per tanggal 24 Januari 2022 Indonesia berada dalam urutan ke tiga penyumbang kasus kusta di dunia setelah India dan Brazil. Ada 7.146 penderita kusta baru, dengan proporsi anak sebesar 11 persen pada tahun 2021.
Penyakit kusta sendiri disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini dapat menular dari satu orang ke orang lain, melalui percikan cairan dari saluran pernapasan (droplet) yakni ludah atau dahak. Biasanya keluar pada saat penderita batuk atau bersin, seseorang bisa tertular jika terkena percikan tersebut secara terus menerus dalam waktu lama.
Penyebab lainnya juga bisa berasal dari sentuhan dengan hewan penyebar bakteri kusta, seperti armadillo, menetap atau berkunjung pada kawasan endemik kusta, maupun memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
Sedangkan untuk gejala kusta sendiri pada awalnya tidak tampak jelas dan biasanya berkembang secara perlahan.
Berikut tanda-tanda mengenali penyakit kusta yang harus diwaspadai :
- Kulit menjadi mati rasa, kehilangan kemampuan dalam merasakan sentuhan, suhu, tekanan hingga nyeri.
- Kulit tidak berkeringat (anhidrosis).
- Kulit menjadi kaku hingga kering.
- Terdapak luka namun tidak meraskan nyeri di telapak kaki.
- Adanya benjolan atau pembengkakan di wajah dan telinga.
- Timbul bercak yang pucat dan berwarna lebih terang dari pada kulit di sekitarnya.
- Saraf menjadi membesar di daerah siku dan lutut.
- Otot menjadi melemah terkhusus pada otot kaki dan tangan.
- Alis juga bulu mata hilang atau mengalami pembontakan permanen.
- Mata menjadi kering dan jarang mengedip.
- Sering mengalami mimisan, hidung tersumbat hingga kehilangan tualng hidung.
Jika merasakan tanda-tanda seperti diatas, alangkah baiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
