‘Smartphone Tidak Menjamin Pengguna menjadi Smart People’

D. Fajri
‘Smartphone Tidak Menjamin Pengguna menjadi Smart People’

Pengamat Komunikasi, Universitas Bengkulu (Unib), Gushevinati

Pengamat Komunikasi, Universitas Bengkulu (Unib), Gushevinati

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Pengamat Komunikasi, Universitas Bengkulu (Unib), Gushevinati mengatakan, penggunaan smartphone di kalangan masyarakat saat ini, khususnya di wilayah Provinsi Bengkulu, berdampak negatif.

Sebab, kata Gushevinati, para pengguna smartphone tidak dapat menjamin pengguna menjadi smart people.

”yang saya maksud, smartphone belum menjamin pengguna menjadi smart people,” kata Gushevinati, Rabu (4/10/2017).

Ia menyebut, banyak korban dari ‘keganasan’ pengguna smartphone. Hal tersebut diduga masih rendahnya literasi di smartphone, yang mana banyak mengandung aplikasi-aplikasi canggih dan beragam.

Terlebih, terang Gushevinati, perkembangan teknologi komunikasi tidak didukung dengan kemampuan memahami dan menyaring informasi yang selalu diterima oleh pengguna smartphone.

”Kita melihat bagaimana turunnya etika dan moral bagi pengguna kecanggihan teknologi komputer,” ujar Gushevinati.

Berita hoax, sampai Gushevinati, merupakan suatu contoh tidak adanya kemampuan kritis terhadap informasi yang diakses pengguna.

Sebaliknya, lanjut dia, begitu mudah juga pengguna smartphone membagikan informasi yang sebenarnya mereka sendiri belum tahu kebenarannya.

Disinggung masalah apakah kurangnya literasi dapat berdampak ketindakan asusila dan pornografi? Gushevinati menjelaskan, hal tersebut bisa terjadi jika seseorang sering kali mengakses informasi- informasi mengenai hal tersebut.

”Bisa saja berdampak kesana (Asusila dan Pornografi),” ujar Gushevinati.

”Kita mengapresiasi kominfo, yang saat ini sangat ketat terhadap setiap konten membahayakan,” demikian Gushevinati.

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!