Logo

Sistem Rayon Membuat Siswa Disini Berjalan Kaki Empat Kilometer

KOTA BENGKULU – Adanya sistem rayon dan akses jalan yang rusak membuat warga Kelurahan Teluk Sepang kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sistem rayon dianggap menyulitkan, lantaran rayon di Teluk Sepang tidak memiliki Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas.

“Sebenarnya untuk masalah pendidikan ini susah ya, apalagi dengan adanya peraturan tentang rayon membuat anak-anak disini tidak bebas untuk memilih sekolah yang mereka inginkan. Kalau sesuai rayon, hanya ada SMK dan MI itupun swasta,” ujar Sekretaris Lurah Teluk Sepang, Apandi pada bengkulunews.co.id, Selasa (15/5/2018).

Masih kata Apandi, untuk melanjutkan ke SMP, anak usia sekolah di Teluk Sepang biasanya mendaftar di sekolah satu atap yang berada di Desa Bangkahan dengan jarak tempuh sejauh empat kilometer. Kondisi inilah yang menurut Apandi membuat anak-anak di Teluk Sepang memutuskan berhenti sekolah.

“Disini ada SMP dan itupun hanya ada di desa Bangkahan, jaraknya pun tidak dekat. Jalan yang rusak juga salah satu faktor anak tidak ingin melanjutkan sekolahnya,” ungkap Apandi.

Adanya siswa asal Teluk Sepang yang bersekolah di Desa Bangkahan diakui oleh ketua RT 12 Desa Bangkahan Ari kusmira.

“Banyak anak disini yang tidak sekolah lagi, untuk berapa orangnya saya kurang tahu. Namun yang pasti hanya beberapa saja yang masih bersekolah,” ujar Ari.

Ditambah dengan kondisi jalan yang rusak, membuat para guru yang mayoritas dari Kota Bengkulu terkadang tidak masuk. Sehingga siswa tidak memiliki motivasi untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

“Guru yang mengajar di SD dan SMP satu atap ini berasal dari kota semua jadi jika hujan mereka tidak akan mengajar. Anak anak disini hanya mengharapkan guru honorer saja,” pungkasnya.