Logo

SAR Bengkulu Belum Dilengkapi ”Life Locator”


KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Kepala SAR Bengkulu, Agolo Suparto mengatakan, saat ini pihaknya membutuhkan alat pendeteksi nyawa atau life locator, guna mendeteksi korban yang masih bertahan direruntuhan bangunan, tanah longsor, serta bencana lainnya, ketika bencana alam menerjang Bengkulu.

Kebutuhan itu, kata Agolo, lantaran 241 Desa dan kelurahan di pesisir pantai di ”Bumi Rafflesia”, ditetapkan sebagai desa dan kelurahan rawan bencana gempa bumi.

Selain life locator, sambung Agolo, kebutuhan mendesak lainnya, berupa kebutuhan anjing pelacak, sebagai penunjang pencarian evakuasi korban bencana alam.

”Kita masih membutuhkan life locator dan anjing pelacak. Sebab, potensi bencana gempa bumi, tanah longsor di Bengkulu, cukup tinggi,” kata Agolo, Senin (8/5/2017).

Tidak hanya itu, terang Agolo, saat ini pihaknya masih membutuhkan personil urban disaster, yang akan ditempatkan di wilayah Kota Bengkulu. Dimana kebutuhan personil urban disaster tersebut, terang dia, minimal 5 tim dengan satu tim sebanyak 7 orang.

”Kita juga membutuhkan tambahan personil untuk urban disaster di Kota Bengkulu,” tambah Agolo.

Meskipun demikian, sampai Agolo, pihaknya tetap siaga selama 24 jam serta berkoordinasi dengan instansi terkait guna melengkapi dan menyiapkan sarana dan peralatan SAR dalam menanggulangi bencana gempa bumi yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

”Dalam penanganan bencana kita juga bekerjasama dengan Instansi Pemerintah dan organisasi masyarakat,” demikian Agolo.