Logo

Peserta Kirab Pemuda 2018, Siap Membaur untuk Kota Bengkulu

KOTA BENGKULU – Provinsi Bengkulu, khususnya Kota Bengkulu menjadi titik kedelapan singgahnya 45 Peserta kirab pemuda 2018, yang terdiri atas 34 pemuda dari 34 Provinsi di Indonesia, 10 pemuda dari Organisasi Kepemudaan,  dan satu orang dari perwakilan titik 0 km kota Sabang, Banda Aceh.

Mereka termasuk dalam zona satu yang memulai perjalanan sejak 3 September dari titik 0 km, Kota Sabang, dengan menempuh 17 titik atau daerah di Indonesia.

Sebelumnya, mereka mengikuti seleksi dan menggugurkan kurang lebih 12 ribu peserta dari seluruh Indonesia.

Vistalawati, salah satu peserta perwakilan Provinsi Maluku menjelaskan, selama di Bengkulu dirinya dan peserta Kirab lainnya akan menggelar beberapa kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan pemuda.

“Untuk Kota Bengkulu kita nanti ada seminar, ada dialog pemuda, kita juga ada city tour dan pawai budaya pastinya,” Ujar Vistalawati usai pembukaan kegiatan Kirab Pemuda, di GOR Sawah Lebar, Senin (8/10).

Vistalawati juga menambahkan, dalam kegiatan Kirab Pemuda, dirinya bertemu dengan teman-teman baru dari seluruh Indonesia, yang masing-masing membawa adat istiadat dan budaya dari masing-masing daerah mereka.

“Motivasi mengikuti kirab pemuda ini sama dengan makna kirab pemuda itu sendiri, ialah napak tilas kebhinekaan Indonesia, jadi dari daerah kita, kita membawa budaya juga adat istiadat kita, kita dipertemukan dalam satu bingkai, yaitu Indonesia, dan kita saling sharing budaya,” beber Vistalawati.

Peserta kirab lainnya ialah Ahmad Ardiansyah dari Sulawesi Tengah,  dia mengatakan, bahwa dirinya tidak akan mensia-siakan pengalaman berharga ini, karena bisa mewakili kota kelahirannya untuk berinteraksi dengan teman-teman baru.

“Indonesia indah, jangan pernah sia-siakan kesempatan muda, karena pemuda adalah energi pemersatu bangsa, ditangan pemuda ada estafet pembangunan bangsa ini,” tegas Ahmad.

Dikesempatan yang sama, Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda Dr. Deswan M.Si,  menjelaskan, kegiatan Kirab ini kedepannya mampu menjadi agen perubahan khususnya dari kawula muda.

Nantinya mereka ditugaskan untuk merajut kebhinekaan, dalam hal itu, Kemenpora akan membuat satu kebijakan yang telah tertuang dalam perpres, terkait sinergi antar lembaga, bagaimana melayani pembangunan pemudaan.

“Mereka ditugaskan untuk merajut kembali kebhinekaan, mereka adalah generasi yang akan menggantikan kita dikemudian hari, Kemenpora memberikan trigger, dimana nanti ujung tombaknya tetap teman-teman di daerah, yang secara langsung terlibat pemberdayaan dalam pengembangan pemuda,” imbuh Deswan.

Untuk diketahui, kirab pemuda 2018 dibentuk dalam dua zona, zona pertama diberangkatkan dari sabang, dan zona kedua dari Merauke, kegiatan tersebut diperkirakan berakhir pada 13 November, di Jakarta.